Mengenal Pasukan Sakera yang Mengawal Anies di Sampang, Madura
Bakal calon presiden Anies Baswedan dikawal pasukan Sakera saat hadir dalam deklarasi dukungan nyai dan emak-emak se-Kabupaten Sampang, Madura, Sabtu pagi (9/9/2023).
Para nyai dan emak-emak memberikan dukungan dan bertekad memenangkan pasangan capres - cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 14 Februari 2024.
Seperti halnya kiai bagi laik-laki, nyai merupakan seorang perempuan yang ahli di bidang agama Islam, mengajar santri atau pendamping/istri kiai.
Para pasukan Sakera dengan pakaian khas Madura mengawal Anies yang disambut dengan penuh antusiasme oleh ribuan relawan nyai dan emak-emak.
Bahkan, ketika diwawancarai media (media door stop), Anies tampak dikawal 3 orang anggota pasukan Sakera yang mengapit Anies di sebelah kanan, kiri, dan di belakangnya. Dengan pakaian khas Madura, Pesa'an, ketiga pasukan Sakera ini tampak gagah mengawal Anies.
Dikutip dari Wikipedia, Sakera merupakan tokoh pejuang legenda dari Madura. Dia berjuang melawan penjajahan Belanda sekitar awal abad 19. Sakera dikenal sebagai seorang ahli bela diri yang melawan pemerintahan Belanda di perkebunan tebu di daerah Bangil.
Karena perlawanannya terhadap Belanda, Sakera akhirnya ditangkap setelah dikhianati oleh salah satu rekannya sendiri. Sakera dimakamkan di wilayah Bekacak, Kelurahan Kolursari, Pasuruan.
Sakera yang bernama asli Sadiman adalah golongan dari keluarga ningrat yang disebut dengan kelas Mas, berlatar belakang Islam yang sholeh dan pekerja keras.
Sementara itu, pasukan Sakera mengenakan baju khas Madura, yaitu kaus corak garis merah putih dibalut baju hitam longgar yang disebut Pesa'an.
Pasukan Sakera dan pakaian Pesa'an merupakan asli dari Pulau Madura yang kemudian berkembang di wilayah timur Provinsi Jawa Timur seiring dengan urbanisasi penduduk dari Pulau Madura ke Pulau Jawa.
Pakaian adat Pesa'an memiliki ciri khas yang bisa dikenali bahkan cukup dikenal di seluruh penjuru Indonesia.
Baju atasan pria dari pakaian adat Madura ini merupakan polos berwarna hitam. Ukuran dari baju atasan ini serba longgar dan tidak pas di badan. Kemudian celana hitam gombrong atau celana gomboran. Di bagian pinggang dilengkapi sabuk atau ikat pinggang.
Baju Pesa'an identik dengan warna hitam, garis merah dan putih. Warna hitam untuk mencerminkan sikap gagah dan pantang menyerah. Keunikan lain dari baju Pesa'an adalah ukuran baju dan celana yang serba longgar. Hal ini melambangkan bahwa orang Madura memiliki sikap terbuka dan bebas serta kesederhanaan di dalam masyarakat.
Sementara warna garis-garis pada kaus mencerminkan semangat juang tinggi yang dimiliki masyarakat Madura dan sikap tegas.
Dalam kesempatan itu, Anies kembali menegaskan pentingnya perubahan ke depan, salah satunya perubahan dari tingginya harga sembako saat ini menuju harga yang lebih terjangkau ke depan sehingga tidak membebani masyarakat. (Sepudin Zuhri).
Foto: Bacapres Anies Baswedan memulai agenda silaturahminya di Sampang, Madura, dengan mendatangi Waterpark Sampang, Sabtu (9/9)/Net
Mengenal Pasukan Sakera yang Mengawal Anies di Sampang, Madura
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar