Warganya Tak Pakai Rupiah, RI Kehilangan 2 Pulau Ini
Indonesia pernah kehilangan dua pulau pada tahun 2002, karena warga setempat tidak menggunakan rupiah sebagai transaksi. Adalah Sipadan dan Ligitan.
"Salah satu alasan kita kehilangan dua pulau itu adalah tidak ada penggunaan rupiah di sana," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P. Joewono di Tual, dikutip Senin (4/9/2023)
Maka dari itu, kata Doni memastikan ketersediaan rupiah di seluruh wilayah Indonesia sangat penting, sebab sama seperti menjaga kedaulatan negara. "Begitu pentingnya kita memastikan semua pakai rupiah," tegasnya.
Salah satu yang dilakukan BI adalah dengan ekspedisi rupiah berdaulat. Tahun ini BI melakukan 17 ekspedisi rupiah berdaulat dan sudah berjalan sebanyak 13 lokasi. Total uang yang dibawa ke Maluku adalah Rp17 miliar.
Uang yang didistribusikan berbeda-beda, tergantung populasi dan kebutuhannya. Pulau Banda Rp 600 juta, Tual Rp 10 miliar, Dobo Rp 4 miliar, Larat Rp 2 miliar dan Selaru Rp 400 juta.
"Rupiah simbol kedaulatan rakyat. BI adalah garda terdepan melalui uang rupiah. Tanpa rupiah di perbatasan, kedaulatan akan terganggu juga," tegas Doni.
Uang yang beredar juga dipastikan harus layak. BI melakukan sosialisasi ke masyarakat agar bisa menjaga dan merawat rupiah.
"BI memastikan jumlah uang cukup, pecahan sesuai kebutuhan dan kualitas baik dan layak edar. Tidak boleh ada uang lusuh di negeri ini. Rupiah adalah uang terbaik di dunia, sulit dipalsukan," terangnya.
Sumber: cnbcindonesia
Foto: Foto udara menunjukkan Pulau Sipadan atau Ligitan. (AFP/LAURENT FIEVET)
Warganya Tak Pakai Rupiah, RI Kehilangan 2 Pulau Ini
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar