Breaking News

8 Produk Terkenal Israel yang Diboikot serta Alasannya


Beberapa tahun belakangan ini, popularitas gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) semakin meningkat di beberapa negara. Hal ini seiring dengan memanasnya konflik antara Israel dan Palestina.

Melansir dari Al Jazeera, BDS berpotensi menghasilkan kerugian hingga US$11,5 miliar atau sekitar Rp180,35 triliun (asumsi kurs Rp15.683/US$) per tahun bagi Israel. Sebenarnya, apa itu Gerakan BDS?

Mengutip dari laman resmi BDS Movement, BDS adalah gerakan boikot (penolakan) dari konsumen guna meyakinkan para pelaku perdagangan di seluruh dunia untuk berhenti menjual produk asal Israel. Akibatnya, eksportir Israel akan kesulitan untuk mengekspor produk mereka.

Adapun, BDS juga bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar memberikan hak setara kepada palestina. 

Umumnya, gerakan BDS mencakup perusahaan yang melibatkan pemukiman ilegal, mengeksploitasi sumber daya alam dari tanah Palestina, dan menggunakan warga Palestina sebagai tenaga kerja murah.

Lalu, apa saja produk-produk milik Israel yang diboikot melalui gerakan BDS?

1. HP

Menurut BDS Movement, perusahaan-perusahaan merek HP menyediakan dan mengoperasikan teknologi yang digunakan oleh Israel untuk menjaga sistem apartheid, pendudukan, dan kolonialisme pemukiman di atas rakyat Palestina.

"Selain menyediakan layanan dan teknologi kepada tentara dan polisi Israel yang menjaga pendudukan ilegal Israel dan pengepungan Gaza, HP juga menyediakan Itanium servers eksklusif kepada Otoritas Penduduk dan Imigrasi Israel untuk sistem Aviv mereka," tulis BDS Movement, dikutip Senin (16/10/2023).

2. Siemens

Siemens diklaim terlibat dalam usaha ilegal Israel untuk pembangunan EuroAsia Interconnector di pemukiman.

EuroAsia Interconnector ini rencananya akan menghubungkan jaringan listrik Israel dengan Eropa. Dilaporkan, pemukiman ilegal di tanah Palestina akan dicuri untuk mendapatkan manfaat dari perdagangan listrik antara Israel dan Uni Eropa yang dihasilkan dari gas fosil.

3. AXA

Asuransi AXA disebut berinvestasi di bank-bank Israel yang bercampur tangan di tanah Palestina. Adapun, bank-bank Israel yang sahamnya dikuasai AXA adalah Bank Hapoalim, Bank Leumi, dan Mizrahi Tehafot.

Melalui anak perusahaannya, AXA Investment Managers dan kepemilikan saham sebesar 64 persen di AXA Equitable Holdings, AXA juga memiliki investasi di lima bank utama Israel, yaitu Bank Hapoalim, Bank Leumi, First International Bank of Israel, Israel Discount Bank, dan Mizrahi Tefahot Bank.

4. Puma

Puma adalah salah satu produsen pakaian olahraga terkemuka di dunia. Namun, Puma diboikot oleh sejumlah masyarakat di dunia karena menjadi sponsor internasional tunggal Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA).

"Puma memberikan legitimasi internasional terhadap aktivitas IFA, salah satunya klub sepak bola yang berbasis di pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina," tulis BDS Movement.

"Dukungan Puma terhadap IFA secara langsung mendukung pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional di luar lapangan, serta memungkinkan rezim pemukiman Israel untuk terus berkembang," lanjut BDS Movement.

5. Buah-buahan dan Sayuran Israel

Buah, sayuran, dan anggur dari Israel sering dilabeli sebagai "Produksi di Israel" karena dianggap berasal dari tanah Palestina yang dirampas. Maka dari itu, gerakan BDS mendorong masyarakat dunia untuk tidak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dari Israel.

"Boikot semua produk dari Israel di supermarket Anda dan tuntut agar produk tersebut ditiadakan dari rak-rak supermarket," tulis BDS Movement.

6. SodaStream

SodaStream adalah mesin dan silinder yang dapat diisi kembali sehingga para pengguna bisa membuat soda atau minuman air berkarbonasi sendiri di rumah.

SodaStream menjadi target boikot karena dinilai secara aktif turut serta dalam kebijakan Israel yang menggusur warga asli Palestina suku Bedouin di Naqab.

"SodaStream memiliki sejarah panjang perlakuan buruk dan diskriminasi terhadap pekerja Palestina," ungkap BDS Movement.

7. Ahava

Ahava adalah salah satu merek produk kecantikan yang dijual di sejumlah negara. Menurut catatan BDS Movement, Ahava Cosmetics memiliki situs produksi, pusat kunjungan, dan toko utama di pemukiman Israel ilegal.

8. Sabra

Hummus Sabra adalah usaha patungan antara PepsiCo dan Strauss Group, sebuah perusahaan makanan Israel yang memberikan dukungan finansial kepada tentara Israel sehingga turut menjadi target boikot masyarakat dunia.

Menurut laporan Al Jazeera pada 2018, dalam beberapa waktu terakhir misi prioritas diplomatik Israel adalah penanggulangan BDS. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah bertindak untuk melarang kelompok-kelompok yang mendukung gerakan BDS.

Namun, organisasi non-profit berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS), Brookings Institution, menyatakan bahwa gerakan BDS tidak akan secara drastis mempengaruhi perekonomian Israel. Sebab, sekitar 40 persen ekspor Israel adalah barang "intermediet" atau produk tersembunyi yang digunakan dalam proses produksi barang di tempat lain, seperti semikonduktor.

Selain itu, sekitar 50 persen dari ekspor Israel adalah barang "diferensiasi" atau barang yang tidak dapat digantikan seperti chip komputer khusus.

Namun, data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa ekspor barang-barang "intermediet" mengalami penurunan tajam dari 2014 hingga 2016 sehingga menimbulkan kerugian sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp94,25 triliun.

Pada periode yang sama, investasi asing pun justru meningkat hingga US$12 miliar atau sekitar Rp188,5 triliun setelah turun menjadi US$6 miliar usai serangan Gaza pada 2014 yang menewaskan 1.462 warga sipil.

Foto: Masyarakat dunia yang menolak Israel, mengajak boikot produk Israel.
8 Produk Terkenal Israel yang Diboikot serta Alasannya 8 Produk Terkenal Israel yang Diboikot serta Alasannya Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar