Gedung Mewahnya Cuma Tipuan Muslihat, Ini Sisi Kelam Kehidupan Miris di Negeri Jiran Malaysia

Malaysia adalah negara yang memiliki perkebunan kelapa sawit yang begitu luas. Negara ini sempat memiliki gedung tertinggi di dunia pada tahun 1998 hingga 2014 yaitu Petronas.

Namun dibalik gedung-gedung tertingginya tersebut, Malaysia ternyata mempunyai sisi gelap yang tidak banyak orang tahu. Lantas apa saja itu? Dikutip dari Youtube Daftar Populer, simak ulasannya.

Malaysia adalah sebuah negara federal yang terdiri dari 13 negeri, atau negara bagian dan 3 wilayah federal.

Negara ini dipisahkan dalam 2 kawasan, yaitu Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur, yang dikepalai seorang raja atau sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali dari antara raja-raja di negara bagian yang diperintah.

Sayangnya, meski disebut lebih maju dari Indonesia dari segi perekonomian, tetapi Malaysia dicap sebagai negara yang paling buruk dalam memperlakukan imigran.

Padahal, bantuan tenaga kerja imigran di Malaysia sangat berpengaruh dalam meningkatkan pembangunan perekonomian di Malaysia.

Pada bulan Juni lalu, koalisi buruh imigran di Malaysia mencatat, dalam dua tahun terakhir saja, ada 149 WNI yang meninggal dunia di Malaysia. Mereka meninggal karena mengalami penyiksaan yang berlangsung lama di tahanan migrasi Malaysia.

Namun, tak hanya dari imigran Indonesia, pemerintah Filipina pun pernah mengajukan protes ke Malaysia atas perlakuan buruk mereka ke imigran gelap Filipina.

Banyak dari mereka mendapatkan hukuman penjara dan hukuman cambuk. Malaysia memang masih dikenal memberlakukan hukuman cambuk atas nama penegakan hukum dan ketertiban umum.

"Padahal, bagi banyak negara hukuman cambuk itu masuk ke dalam pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM)," kata narator dalam video dikutip pada Selasa 24 Oktober 2023.

Bahkan, banyak yang menganggap jika beberapa warga Malaysia banyak bersikap angkuh terhadap orang Indonesia. Mereka menganggap hubunganya sebatas majikan dan pembantu.

Namun yang mengejutkan, jangankan kepada imigran, kepada warga negaranya saja mereka mengabaikannya. Mereka dijuluki Statelessness, atau orang tanpa kewarganegaraan di Sabah, Malaysia.

"Mereka tinggal di antara penduduk setempat. Namun mereka tidak diakui sebagai warga negara, dan meskipun mereka telah tinggal di pedesaan sepanjang hidup mereka, mereka tidak dianggap legal di tempat mereka dilahirkan," katanya.

Saat ini, ada lebih 1 juta orang non Malaysia yang tinggal di Sabah. Mereka sebenarnya para imigran lama yang tidak berdokumen tanpa kewarganegaraan yang tidak tahu mau pulang kemana.

"Karena tidak memiliki kewarganegaraan, banyak di antara mereka yang ditolak hak-hak dasarnya. Yang saat ini dinikmati warga lain. Termasuk dunia pendidikan dan kesehatan," ujarnya.

Sumber: hops

Foto: Gedung mewahnya cuma tipuan muslihat, ini sisi kelam kehidupan miris di negeri jiran Malaysia (Youtube Studio Langit/Youtube Daftar Populer)