Sebar Berita Hoaks Hamas Penggal Bayi, Jurnalis CNN Minta Maaf
Jurnalis CNN, Sarah Sidner meminta maaf setelah memberitakan bayi yang
menurut pemerintah Israel, dipenggal kepalanya oleh pejuang
Hamas.
"Pemerintah Israel sekarang mengatakan bahwa hari ini mereka tidak bisa
mengonfirmasi adanya bayi yang dipenggal. Saya harus lebih berhati-hati
dengan ucapan saya dan saya minta maaf," kata Sidner dalam akun Xnya,
mengutip kantor berita Anadolu, Minggu (15/10/2023).
Dia juga menunjukkan bahwa komentar aslinya didasarkan pada apa yang telah
dikonfirmasi oleh kantor Perdana Menteri Israel dan Presiden Biden, tetapi
keduanya sejak itu tak bisa dikonfirmasi.
Media Sky News asal Inggris juga sudah tiga kali meminta bukti dan
konfirmasi tentang itu kepada pemerintah Israel, tapi hingga detik ini belum
juga diberikan. Sebab, memang tidak terjadi seperti apa yang mereka
fitnahkan.
Kabar itu awalnya disampaikan oleh seorang tentara Israel kepada seorang
jurnalis Israel dari media i24News. Dari sanalah kemudian menyebar hoaks ini
ke seluruh dunia dan dijadikan sebagai justifikasi oleh pemerintah Israel
untuk melakukan genosida terhadap Gaza.
Pengembangan ini terjadi dalam konteks yang sarat, di mana pasukan Israel
telah memulai kampanye militer yang kuat terhadap Jalur Gaza sebagai
tanggapan atas aktivitas militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah
Israel. Hamas menyatakan bahwa operasi mereka adalah tindakan balasan
terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan
kekerasan yang meningkat terhadap warga Palestina oleh para pemukim Israel.
Permintaan maaf Sidner memicu berbagai reaksi di dunia maya. Sementara dia
menerima kecaman atas klaimnya yang tidak terverifikasi, satu pengguna
berkomentar tentang kebutuhan akan lebih banyak sopan santun dalam diskusi
online, dengan mengatakan, "Orang-orang tidak perlu begitu kasar di sini
pada Sara. Sayangnya, internet bisa menjadi tempat di mana penilaian yang
keliru dibuat terlalu dini dan dibagikan kepada orang lain."
"Saya akan berpendapat bahwa kami telah disesatkan. Saya akan melaporkan apa
yang dikatakan oleh kepala-kepala pemerintahan. Itu adalah apa yang
dilakukan organisasi berita. Itu tidak berarti itu benar, tetapi itu berita
mereka mengatakannya dan harus mencabutnya. Dalam laporan yang sama, saya
mencatat bahwa Hamas membantah perbuatan tersebut," respons Sidner.
Yesterday the Israeli Prime Minister's office said that it had confirmed Hamas beheaded babies & children while we were live on the air. The Israeli government now says today it CANNOT confirm babies were beheaded. I needed to be more careful with my words and I am sorry. https://t.co/Yrc68znS1S
— Sara Sidner (@sarasidnerCNN) October 12, 2023
Insiden ini berfungsi sebagai pengingat tajam bagi jurnalis di mana pun
tentang bobot dan dampak dari kata-kata mereka, terutama dalam situasi
sensitif seperti konflik Israel-Palestina.
Sumber:
inilah
Foto: Jurnalis CNN, Sarah Sidner. (Foto: Social Media)
Sebar Berita Hoaks Hamas Penggal Bayi, Jurnalis CNN Minta Maaf
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar