Soekarno Poligami 9 Istri? Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukumnya Jika Beristri Lebih Dari 4: Itu Zina!

Siapa yang tidak mengenal Soekarno? Nama tersebut tentu masyhur di telinga masyarakat Indonesia sebagai presiden RI yang pertama.

Selain terkenal sebagai mantan presiden, telah menjadi rahasia umum bahwa dirinya memiliki 9 istri.

Beberapa diketahui sudah melakukan perceraian sebelum Soekarno menikahi istri yang lain. Tidak poligami yang dilakukan Soekarno terhadap istri-istrinya tersebut juga jadi kontroversial di beberapa kalangan.

Dari sini pun muncul pertanyaan, bagaimanakah hukum islam memandang seorang pria beristri 9? Sedangkan telah jelas dalam Al Quran bahwa batas poligami adalah 4.

Dilansir Hops.ID dari YouTube Belajar Iqro pada Jumat, 20 Oktober 2023, berikut inilah penjelasan Ustaz Abdus shomad.

“Dalam Al Quran dikatakan bahwa nikahilah Perempuan yang kamu sukai 2, 3, 4. Lebih dari 4, yang kelima berarti zina, tidak sah! Maka Perempuan yang ke 5 itu tidak sah diakui dalam hukum islam,” jelas dari kondang tersebut.

“Kalau mau bertambah yang ke 5? Berarti delete yang 1! Itu namanya poliganti!” lanjutnya sambil bergurau dan diiringi tawa jamaah.

Jelaslah sudah dari apa yang disampaikan oleh Ustaz Abdus Shomad bahwa tidaklah sah sebuah pernikahan poligami melebihi 4.

Hal ini tentu merujuk kepada surat Annisa ayat 3 yang berbunyi:

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak hak) Perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya,) maka kawinilah wanita wanita (lain) yang kamu senangi.

Dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Dengan demikian istri Soekarno yang kelima dan seterusnya dianggap tidak sah dalam islam dan dikategorikan ke dalam zina.

Dari hal ini pun Kembali muncul pertanyaan baru, bukankah Nabi Muhammad SAW dalam Riwayat juga memiliki 9 istri?

Ustaz Abdul Somad mengatakan tentu Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan khusus yang tidak dimiliki ummatnya, sehingga berpoligaminya Nabi Muhammad SAW melebihi 4 tidak termasuk kategori di atas.

Apalagi berpoligaminya Nabi Muhammad SAW bukanlah berdasarkan nafsu, melainkan untuk mengayomi para wanita lanjut usia, sekaligus mendidik mereka agar bisa memahami agama dan diajarkan Kembali.***

Sumber: hops

Foto: Ustaz Abdul Somad/Net