Bocoran A1: Gus M Ingin Racuni Pilpres, Kegep Safari ke Pesantren dan Siap Kucurkan Dana Miliaran, Siapa?
Bocoran A1 menyebutkan bahwa ada sosok bernama Gus M yang disebut mau meracuni Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (pilpres).
Bahkan, Gus M disebut sampai melakukan safari keliling pondok pesantren (ponpes) dan siap mengucurkan dana miliaran rupiah.
Adapun meracuni pilpres di sini bermakna bahwa Gus M ingin memobilisasi massa di ponpes.
Hal itu dilakukan demi mengikuti arahannya untuk mendukung dan melemahkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tertentu.
Dikutip dari kanal YouTube Bambang Widjojanto pada Kamis, 2 November 2023, dijelaskan bahwa ada gerakan tertentu yang ingin menempatkan santri sebagai alat dan objek dalam pilpres.
Dalam podcast Obrolan Waras, Bambang Widjojanto mengatakan bahwa berdasarkan bocoran informasi yang didapatkannya, Gus M sudah melakukan gerilya.
Langkah itu dilakukan untuk menjadikan pesantren dan santri sebagai objek politik. Sehingga ada tindakan untuk "membeli" suara mereka dengan nominal tertentu.
"Ada gerakan-gerakan orang bernama Gus M, menurut bocoran itu sudah melakukan gerilya, dan menempatkan pesantren dan santri sebagai objek karena mau diuangkan dan macam-macam begitu," katanya.
Menjadi narasumber dalam podcast tersebut, Ustaz Muhammad Husnil menjelaskan, bahwa memang ada pihak-pihak tertentu yang ingin menjadikan santri sebagai objek politik, bukan sebagai subjek.
Bahkan gerakan tersebut, lanjut Husnil, sampai tega memengaruhi beberapa kiai dan sepuh di ponpes tertentu dengan menawarkan nominal yang cukup besar.
"Kemudian agar mau memihak atau memilih tanpa diberi persepsi soal ideologi, dalam konteks kenapa sih harus memilih A," jelasnya.
Husnil mengatakan, pihaknya secara tegas ingin mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) yang merupakan alumni santri.
Ia yakin, sebagai sesama santri pasangan Amin akan memahami cara untuk menjadikan ponpes dan santri sebagai subjek bukan objek politik.
"Banyak orang yang menilai bahwa pesantren dan santri dengan dikasih uang terus kemudian setelah itu persoalan selesai," katanya.
Menurutnya, pasangan Amin tidak demikian. Ia yakin betul pasangan Amin akan memperhatikan santri sebagai subjek dengan memastikan mendapatkan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan yang baik.
Siasat Gus M disebut lemahkan Amin?
Husnil mengatakan, bahwa informasi dari narasumbernya menyebut Gus M datang ke ponpes tertentu dan ingin memobilisasi massa.
Gus M disebut mengarahkan pihak ponpes untuk memilih dan menguatkan salah satu pasangan capres dan cawapres tertentu, dan melemahkan yang lainnya.
"Nah, dari situ kemudian dia menjanjikan untuk ngatur, biayai. Jumlahnya ya tentu saja bisa bikin gentar lah ya," ungkapnya.
"Ini bukan soal uang, ini soal hati. Mungkin uang itu dalam perspektif pesantren besar, dikasih uang katakanlah Rp3 miliar," tambahnya.
Padahal, lanjut dia, tawaran uang miliaran tersebut bukanlah yang diinginkan para kiai-kiai dan petinggi di ponpes. Adapun mereka menginginkan tawaran konkret yang diberikan pasangan Amin.
"Bukan soal uang, ini soal masa depan memperluas cakupan rekognisi," tegasnya.
Lebih lanjut, Husnil juga mengungkapkan bahwa ada kelompok yang membuat framing agar para santri tak begitu saja mendengarkan arahan para kiai terkait pilpres.
"Ada nih yang kemudian datang ke kami dan bilang, 'kasihan beliau itu sudah sepuh nanti malah kalian kerjai,'" ujarnya.
Menanggapi framing tersebut, Husnil mengatakan bahwa sudah seharusnya santri menjalankan dawuh atau perintah para kiai.
"Kalau kemudian Amin ini kalah, Anies dengan Gus Imin kalah, jangan salahkan kiai, salahkan kamu nggak milih," tegasnya.
"Jangan juga menyalahkan kiai kalau beda pilihan, itu soal lain. Tetapi apa yang kami lakukan dan ikhtiarkan ini adalah bagian menjalankan dawuhnya," sambung Husnil.
Sumber: hops
Foto: Bambang Widjojanto dan Ustaz Muhammad Husnil sebut sosok Gus M telah melakukan gerilya ke pondok pesantren untuk mobilisasi massa.
Bocoran A1: Gus M Ingin Racuni Pilpres, Kegep Safari ke Pesantren dan Siap Kucurkan Dana Miliaran, Siapa?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar