Breaking News

Mentalitas Jokowi dan Kekeliruan Megawati


PANASNYA suasana perpolitikan Tanah Air diperparah dengan "malapraktik" oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.

PDIP sebagai 'korban' pengeroyokan 'keluarga besar' kelompok pro Jokowi harus menerima 'pil pahit' terhadap kenyataan yang tak pernah diperkirakan sebelumnya. Tak tanggung-tanggung yang dihadapi adalah keluarga anggota elite partai ring satunya.

Namun apakah pil pahit itu akan ditelannya untuk kemudian merelakan diperlakukan seperti itu? Dari berbagai aspek analisa perang terhadap dirty politic yang menyinggung ranah kekuatan sebuah kekuasaan, tampaknya PDIP akan memunculkan perlawanan berbasis konstitusi pula.

Hanya saja sistem penjaga atau pengawal konstitusi saat ini sedang "abnormal". Karena kepentingan pilpres telah 'meracuni' situasi ini. Maka strategi extraordinary harus diberlakukan dengan merujuk pada teori "api besar tak hanya ada minyak tapi juga angin yang bertiup".

Sasaran terhadap sepak terjang pribadi Presiden Jokowi yang nyata-nyata bukan karena tugas yang diberikan partai kepadanya. Sehingga timbul kecacatan moral sebagai pemimpin pemerintahan melakukan pembiaran akan asas kepatutan menjaga integritas politik yang melibatkan anggota keluarganya secara langsung dan tidak langsung.

Megawati memang telah keliru mempersepsikan kesetiaan Jokowi baik kepada partai maupun secara khusus kepada dirinya pribadi. Tipikal Jokowi sebagai pedagang kayu (furniture) tampaknya lebih kepada karakter 'aji mumpung' yang tersirat jejak rekam dari awal langkah sebagai Walikota Solo hingga menjadi Gubernur DKI dilanjutkan menjadi capres dari PDIP yang kini seakan "kacang lupa kulit".

Dan bila merujuk pada kasus ijazah palsu yang menyeruak juga bisa menyiratkan karakter sejenis di masa lalunya bila terbukti demikian. Sehingga mentalitas pribadi Jokowi dapat menjadi keprihatinan bagi rakyat. Apalagi sikap kenegarawanan menjadi hilang sama sekali dan menempatkan tanda tanya besar, apakah benar ada kebencian Jokowi yang tertutup rapat selama ini kepada elite tertentu di partainya termasuk sang ketumnya?

Yang pasti Megawati telah keliru menempatkan perasaan dan pandangannya terhadap Jokowi. Karena apa yang dipersepsikannya terhadap petugas partainya itu ternyata di sisi lain tidak sama pengertian yang dirasakan Jokowi atas persepsi itu.

Justru barangkali Ganjar lebih memahami sifat dan karakter Jokowi, sehingga tampaknya jaga jarak yang dilakukannya bukan kepura-puraan belaka. Hal ini terbukti dengan hasil 'cawe-cawe' Jokowi yang langsung atau tidak langsung telah mengorbitkan putra-putranya ke medan politik elite tanpa banyak kesulitan yang berarti.rmol.id

OLEH: ADIAN RADIATUS
Penulis adalah pemerhati sosial politik

Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Mentalitas Jokowi dan Kekeliruan Megawati Mentalitas Jokowi dan Kekeliruan Megawati Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar