MUI Putuskan Fatwa Haram untuk Pro Israel, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Boikot Itu Bentuk dari Sikap Kita

Agresi Israel pada Palestina memang menaruh banyak perhatian masyarakat dunia.

Bahkan tindakan Israel pada Palestina itu membuat MUI mengambil keputusan untuk mengambil fatwa haram bagi produk yang mendukung agresi tersebut.

Atas putusan yang dibuat MUI terkait fatwa haram pada produk pro Israel, Ketua Umum PP Muhammadiyah pun ikut buka suara.

Dikutip Kilat.com dari YouTube Kompas TV, Ketua Umum PP Muhammadiyah yaitu Haedar Nashir menjelaskan bahwa ia sangat menghormati keputusan yang dikeluarkan oleh MUI itu.

"Itu kita hormati saja ya, sudah otomatis saja," ujarnya.

"Kita berharap bahwa boikot itu bentuk dari sikap kita sebenarnyakan, ingin menghentikan agresi gitu," sambungnya.

Haedar Nashir menjelaskan bahwa boikot yang dilakukan menjadi sikap tegas untuk menghentikan agresi tersebut.

"Tapi, biarpun ada boikot ekonomi, boikot peradab, kemudian berbagai demo yang terjadi di berbagai kawasan," jelasnya.

"Tapi kalau negara-negara yang punya hak peto, terutama negara besar yang selama ini membela Israel tidak bersikap untuk mengambil sikap tegas, hentikan agresi, hentikan perang," sambungnya.

Menurut Haedar Nashir, Indonesia hanya perlu mengakui bahwa Palestina adalah negara merdeka untuk menghentikan agresi tersebut.

"Kalau memang solusinya yang dikehendaki oleh semua negara termasuk Indonesia," ucapnya.

"Dua negara yang merdeka ya tinggal akui saja Palestina sebagai negara merdeka dan dilindungi oleh PBB," sambungnya.

Tak hanya itu, Haedar Nashir juga mempertanyakan kapan politik global tersebut terus aktif.

"Israel kan sudah menjadi negara yang diakui, jadi sampai kapan politik global itu aktif," ungkapnya.

"Kesalahan-kesalahan di masa lampau, perang dunia satu, kesalahan-kesalahan menganeksasi kuwait ternyata tidak ada senjata pemusnahan. Apa mau terus diulangi?," pungkasnya.(*)

Sumber: kilat

Foto: Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir/Net