Breaking News

PB HMI-MPO Cium Aroma Nepotisme di Balik Pencalonan Tunggal Panglima TNI


Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI-MPO) memberikan tanggapan keras atas pengusulan calon tunggal Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Keputusan Presiden Joko Widodo atas pencalonan Agus (Jenderal TNI Agus Subiyanto) dinilai beraroma nepotisme. Sebab, keduanya sudah sejak lama menjalin hubungan dekat," ujar fungsionaris PB HMI-MPO, Ahmad Sirajuddin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/11).

"Hal ini tentu akan menimbulkan keraguan publik atas kinerja dan profesionalitas TNI  sebagai aparat yang nanti juga terlibat dalam pengamanan pemilu 2024,” tambahnya.

Ahmad menjelaskan, keraguan ini bukan tanpa dasar, sebab belum sepekan mengemban jabatan KSAD, Jokowi langsung mengeluarkan Surat Presiden (Supres) yang merekomendasikan KSAD Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon tunggal Panglima TNI.

“Selama Presiden Joko widodo dalam pemilihan Kapolri dan TNI selalu mengusul satu Nama yang terkesan sangat Politis, padahal kami yakin masih banyak Kader Terbaik dalam Tubuh TNI Seperti TNI AD, TNI AL, serta TNI AU yang kemudian menjadi  syarat dan  kriteria dalam pemilihan Panglima TNI,” lanjutnya.

Ahmad juga menjelaskan masyarakat luas patut mengkhawatirkan adanya potensi politisasi institusi TNI dalam kontestasi pemilu mendatang.
 
“Oleh karena itu maka Kami dari PB HMI meminta kepada Komisi I DPR RI, Menko Polhukam serta Menteri Pertahanan agar mempertimbangkan dengan sebaik dan sebenar-benarnya, usulan satu nama Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo,” tegasnya.

“Agar tidak terkesan politis, mestinya banyak nama yang diusulkan. Kami yakin masih tidak hanya satu nama yang telah memenuhi syarat untuk diusulkan menjadi Panglima TNI,” pungkas Ahmad. 

Sumber: rmol
Foto: KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto/Net
PB HMI-MPO Cium Aroma Nepotisme di Balik Pencalonan Tunggal Panglima TNI PB HMI-MPO Cium Aroma Nepotisme di Balik Pencalonan Tunggal Panglima TNI Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar