Cak Imin ke Mahfud soal Target Pertumbuhan: Ujung-ujungnya Utang Lagi
Cawapres Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar mempertanyakan target pertumbuhan ekonomi 7 persen yang dilontarkan oleh Cawapres Nomor Urut 3, Mahfud MD.
Sanggahan itu disampaikan Muhaimin dalam debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Jumat (22/12).
Menurut sosok yang akrab disapa Cak Imin tersebut, pertumbuhan ekonomi harus realistis. Jika tidak realistis, maka akan menambah beban utang luar negeri (LN) bagi negara.
Sebelumnya, Mahfud mempertanyakan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya memasang target pertumbuhan ekonomi 5,5-6 persen. Mengapa tidak sampai 7 persen, padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka itu terakhir pada 1991.
“Target 5,5 sampai 6 persen itu dengan kalkulasi agar kalau kita tidak terlampau realistis, kita khawatir ujung-ujungnya utang luar negeri lagi,” tegas Cak Imin.
“Kalau membuat target pertumbuhan bisa saja 7-8 persen, tetapi yang ingin kita wujudkan adalah pertumbuhan yang berkualitas dan inklusif,” tambahnya.
Menurut dia, setiap pertumbuhan harus memiliki dampak langsung untuk percepatan pemerataan pembangunan.
Sambung dia, utang luar negeri yang terlampau banyak itu mengakibatkan beban yang semakin tinggi buat generasi mendatang.
“Sekarang persentase APBN Rp3.000 triliun saja, untuk membayar beban utang cukup tinggi,” jelasnya.
Ketua Umum PKB itu juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang diusungnya berdasarkan syarat investasi yang sehat.
“Kita pasti tahu bahwa salah satu syarat-syarat pertumbuhan itu bisa sehat apabila investasi yang masuk juga tidak menjadi beban baru bagi pembangunan nasional kita. Apa beban baru itu, yaitu tingginya beban bunga bagi investasi G to G,” pungkasnya.
Debat dipandu dua moderator dari stasiun televisi pemegang hak siar, yakni Alfito Deanova dari Trans Corp, dan Liviana Cherlisa dari Kompas TV.
Sumber: rmol
Foto: Cawapres Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar/Rep
Cak Imin ke Mahfud soal Target Pertumbuhan: Ujung-ujungnya Utang Lagi
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar