Gibran Ikut Pilpres 2024, Demokrasi Mundur 25 Tahun Sebelum Reformasi
Wakil Ketua Umum Partai Ummat Buni Yani menilai dengan ikutnya Gibran
Rakabuming Raka sebagai cawapres di Pilpres 2024, demokrasi di tanah air
mundur 25 tahun sebelum reformasi.
Pasalnya majunya Gibran menurut Buni Yani melalui proses curang dan cacat
konsitusi, karena menggunakan putusan MK yang bermasalah, bahkan sampai
membuat Ketua MK Anwar Usman dipecat.
"Demokrasi Indonesia mundur 25 tahun ke zaman sebelum reformasi dengan
ikutnya Gibran jadi cawapres melalui proses yang curang dan cacat
konstitusi," ucap anak buah Amien Rais itu.
Karenanya ia merasa mustahil Pemilu akan jujur dan adil (jurdil), menurutnya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memastikan putra sulungnya bisa menang
menjadi wapres Prabowo Subianto.
"Hampir tak ada kesempatan pemilu jurdil akan terjadi, karena Jokowi sudah
pasti akan menggunakan segala cara untuk menangkan Gibran," ujarnya dikutip
dari akun X pribadinya, Rabu (6/12).
Sementara itu, hasil survei Y-Publica mengungkapkan bahwa Pilpres 2024 bakal
berlangsung satu putaran.
Pemenangnya adalah Pasangan Capres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
elektabilitas di angka 50,2 persen.
"Pasangan Prabowo-Gibran bakal memenangi Pilpres 2024 yang kemungkinan akan
berlangsung hanya dalam satu putaran," kata Direktur Eksekutif Y-Publica
Rudi Hartono, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Sementara pasangan calon lainnya tertinggal dengan selisih elektabilitas
relatif cukup jauh.
Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. meraih 23,4 persen, pasangan Anies
Baswedan-Muhaimin Iskandar 17,9 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab
8,5 persen.
Menurut Rudi, terjadi lonjakan signifikan elektabilitas Prabowo ketika
dipasangkan dengan putra sulung Presiden RI Joko Widodo yang masih menjabat
Wali Kota Surakarta.
Pada survei bulan Agustus dengan simulasi banyak nama, elektabilitas Prabowo
masih berkisar 30 persen.
Setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan kepala daerah
berusia kurang dari 40 tahun untuk maju pada Pilpres 2024, Gibran dapat
melaju dalam kontestasi pilpres dan mendongkrak elektabilitas pasangan calon
nomor urut 2 tersebut.
"Masuknya Gibran ke dalam gelanggang pilpres makin memberikan dorongan kuat
bagi Prabowo, sebagai bentuk dukungan kuat Jokowi kepada mantan rival dua
kali pilpres yang kini menjadi sekutu kuat dalam pemerintahan," tegas Rudi.
Sebelumnya, cawe-cawe Jokowi dengan memberikan endorsement masih tampak
samar-samar, khususnya kepada Prabowo.
"Majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo mengerek elektabilitas hingga
kemungkinan menang satu putaran," kata Rudi.
Demokrasi Indonesia mundur 25 tahun ke zaman sebelum reformasi dengan ikutnya Gibran jadi cawapres melalui proses yang curang dan cacat konstitusi. Hampir tak ada kesempatan pemilu jurdil akan terjadi, karena Jokowi sudah pasti akan menggunakan segala cara untuk menangkan Gibran.
— Buni Yani (@BuniYani) December 5, 2023
Sumber:
populis
Foto: Gibran Rakabuming Raka/Net
Gibran Ikut Pilpres 2024, Demokrasi Mundur 25 Tahun Sebelum Reformasi
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar