Melki Didoxing: Difitnah sebagai Gay yang Selalu Nyerang Pemerintah
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa nonaktif Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang, didoxing. Di postingan media sosialnya, ia diserang tuduhan suka sesama jenis yang selalu menyerang pemerintah.
Apa kata Melki?
"Pokoknya banyak sekali komentar-komentar yang masuk, menyebut saya dituding melakukan pelecehan seksual sesama jenis," kata Melki, Rabu (21/12).
"Tudingan LGBT jelas fitnah, saya rasa soal orientasi seksual, pertama, itu adalah hal privat; kedua, itu bukan orientasi seksual saya. Jadi itu adalah fitnah yang terstruktur. Kenapa terstruktur, karena komentar yang masuk luar biasa banyak sekali," katanya.
Disinggung apakah isu ini berkaitan dengan laporan yang sedang ditangani oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Indonesia (SATGAS PPKS UI), ia mengatakan tidak mengetahui apakah ini berkaitan dengan laporan yang dimaksud atau tidak.
"Saya tidak tahu berkaitan apa enggak, tapi komentar yang masuk itu semuanya bernada bahwa saya melakukan pelecehan seksual sesama jenis," ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa tudingan itu menyerangnya sejak Rabu (20/12).
"Saya tidak bisa ngitung, yang jelas banyak lah. Ratusan komen bahkan ribuan," ucapnya.
Melki menegaskan bahwa tudingan tersebut jelas menghambat proses investigasi yang tengah ditangani oleh Satgas PPKS UI.
"Gangguan seperti ini kan bukan hanya mengganggu saya, tapi mengganggu investigasi, mengganggu juga orang-orang yang melaporkan. Padahal kondisi pelapor memang harus kita lindungi begitupun kondisi prosesnya," ujarnya.
Kendati demikian, dirinya menegaskan tidak akan lari dari proses yang saat ini sedang berjalan.
"Saya pun enggak akan lari, jadi biarkan proses itu berjalan dan berikan ruang bagi orang-orang yang menginvestigasi untuk kemudian bisa menginvestigasi dengan paripurna dan tanpa gangguan," ujarnya.
Sumber: kumparan
Foto: Tangkapan layar doxing terhadap Melki. Foto: X/@namasayamelki
Melki Didoxing: Difitnah sebagai Gay yang Selalu Nyerang Pemerintah
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar