Prabowo Mengumpat 'Ndasmu' Berkali-kali, Ada Masalah dengan Watak Asli?
Akademikus yang juga ahli komunikasi politik Ari Junaedi mengupas pisuhan ’ndasmu’ yang diucapkan capres bernomor urut 2 di Pilpres 2024 Prabowo Subianto.
Penyandang gelar doktor ilmu komunikasi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung itu menyebut Prabowo kian menunjukkan sifat aslinya yang antikritik dengan umpatan ndasmu yang kini viral.
“Pernyatan-pernyataan Prabowo, baik dalam forum debat maupun dalam forum resmi dan internal partai, makin menunjukkan adanya ketidaksinkronan pola komunikasi yang terbangun di otaknya dengan persepsi ucapannya,” ujar Ari melalui layanan pesan ke JPNN.com, Sabtu (16/12).
Mantan wartawan yang kini menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi itu juga merujuk pada ilmu psikologi komunikasi.
Ahli komunikasi politik Ari Junaedi. Foto: arsip JPNN.com
Menurut Ari, kondisi sebagaimana yang dialami Prabowo menunjukkan bahwa capres yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka itu sangat tidak layak untuk dijadikan pemimpin.
Ari menilai ada ketidakmampuan Prabowo dalam mengolah komunikasi verbal.
Penulis disertasi berjudul Transformasi Identitas dan Pola Komunikasi Para Pelarian Politik di Mancanegara itu menduga pisuhan dan joget dari Prabowo justru memperlihatkan ada persoalan pada ketua umum Gerindra itu.
“Pelarian dari jawaban yang harus diberikan dalam debat dengan berjoget dan mencibir serta emosinal yang tidak tertahankan sudah lebih dari cukup sebagai indikasi dari ketidakberesan pengolahan verbal dan nonverbal,” ulasan Ari.
Prabowo kembali menjadi viral setelah klip video yang memperlihatkan pidatonya berisi pisuhan ‘ndasmu’ beredar di berbagai platform media sosial.
Pisuhan itu dilontarkan Prabowo dalam pidatonya di Konsolidasi Nasional Partai Gerindra di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat lalu (15/12/2023).
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo, soal etik, etik, etik. Ndasmu etik,” ujar mantan tentara dengan pangkat terakhir letnan jenderal itu di depan ribuan kader Gerindra.
Banyak kalangan menilai Prabowo mengarahkan pisuhan itu kepada capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan yang mencecarnya soal etika pencalonan Gibran menjadi cawapres.
Dalam Debat Pertama Capres Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa lalu (12/12/2023), Anies bertanya kepada Prabowo mengenai pencalonan Gibran sebagai cawapres yang dianggap cacat secara etika.
Gibran yang baru berusia 36 tahun dimungkinkan menjadi peserta Pilpres 2024 karena Mahkamah Konstitusi (MK) melonggarkan syarat capres/cawapres tidak harus berusia di atas 40 tahun asalkan sudah berpengalaman menjadi kepala daerah.
Namun, putusan itu dianggap bermasalah. Putusan Majelis Kehormatan (MK) MK memperkuat anggapan soal cacat etika itu.
Walakin, bukan kali ini saja Prabowo mengumpat ‘ndasmu’ kepada pihak yang menjadi lawannya. Jejak digital mencatat tokoh kelahiran 17 Oktober 1951 itu pernah mengeluarkan pisuhan ‘ndasmu’ pada masa kampanye Pilpres 2019.
Saat itu, Prabowo merupakan rival Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi capres petahana.
Dalam sebuah pidato di JIExpo Kemayoran, Kamis (7/2/2019), Presiden Ketujuh RI itu mengeklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 mencapai angka 5,17 persen.
Namun, Prabowo dalam kampanye di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (29/3/2019), menampik klaim itu.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah lima persen. Lima persen ndasmu!” ujar Prabowo di depan ribuan pendukungnya.
Prabowo juga mengulangi pisuhan yang sama dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Minggu, 7 April 2019.
"Katanya ekonomi Indonesia baik, pertumbuhan lima persen. Lima persen ndasmu?" ucap Prabowo saat itu.
Sumber: jpnn
Foto: Prabowo Subianto/Net
Prabowo Mengumpat 'Ndasmu' Berkali-kali, Ada Masalah dengan Watak Asli?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar