Satu Jurus Bapak dan Anak: Dulu Jokowi Tanya Istilah Unicorn dan TPID, Kini Gibran Debat Cawapres Lempar Istilah Carbon Capture dan SGIE
Debat cawapres telah dilangsungkan dengan / tema ekonomi, meliputi ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, serta infrastruktur dan perkotaan, pada Jumat, 22 Desember 2023. Dalam debat itu, Gibran mengikuti jejak sang ayah dengan menyerang dua rivalnya menggunakan istilah teknis.
Sebelumnya, pada Ahad, 17 Februari 2019 dalam debat Pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi yang inkumben bertanya tentang strategi Prabowo dalam mendukung kemajuan unicorn di Indonesia. "Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia" tanya Jokowi di Hotel Sultan, Jakarta.
Prabowo tampak kebingungan lantaran adanya istilah unicorn dalam pertanyaan Jokowi. Ia pun balik balik bertanya, “Yang Bapak maksud unicorn, maksudnya yang apa itu, yang online-online itu.” Jokowi hanya mengangguk saja menanggapi pertanyaan Prabowo.
Adapun, unicorn yang dimaksud Jokowi merupakan sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan bernilai di atas US$ 1 miliar atau setara Rp14,1 triliun (kurs Rp 14.100 per dollar AS). Kala itu, Indonesia memiliki empat unicorn, yaitu Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
Sebelumnya, Pada debat Pilpres 2014, Prabowo pun sempat kebingungan menjawab pertanyaan Jokowi karena tak mengetahui akronim TPID atau Tim Pengendalian Inflasi Daerah. Saat itu Jokowi menanyakan, "Bagaimana cara meningkatkan peran, ini soal rakyat ini, bagaimana meningkatkan peran TPID?".
Mendengar pertanyaan tersebut, Prabowo bertanya balik kepada Jokowi. "Tunggu singkatan TPID bagaimana pak?". Jokowi pun menjawab, "TPID ini untuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah, pak Prabowo. Terima kasih," ujar dia.
Istilah-istilah teknis pun digunakan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres Pemilu 2024. Gibran bertanya kepada Mahfud tentang carbon capture and storage. Berdasarkan kanal YouTube Tempodotco, Gibran bertanya kepada Mahfud, “Ini karena Prof Mahfud adalah ahli hukum, saya ingin bertanya bagaimana regulasi untuk carbon capture and storage”.
Mahfud menjawab pertanyaan tersebut dengan menguraikan pembuatan regulasi dari naskah akademik terlebih dahulu yang akan mengikuti pola sederhana. Sebab, pembuatan regulasi tidak harus dibuat secara spesifik, kecuali sudah ada proyek yang sedang berjalan.
Mahfud balik bertanya kepada Gibran, “Yang terpenting itu, bagi saya, apa pun yang akan kita bangun, harus ada sistem pengawasan keuangan. Barangkali Mas Gibran tahu atau belum tahu juga karena ini baru, pada 9 Desember ada sistem SIPD (Sistem Informasi Pemerintahan Daerah) ada pengawasan terhadap uang,” ungkap Mahfud pada 22 Desember 2023.
Gibran menanggapi bahwa waktu yang diberikan selama 2 menit kepada Mahfud tidak menjawab pertanyaan sebenarnya. Sebagai Wali Kota Solo, ia juga telah mengetahui SIPD untuk merencanakan anggaran dan sebagainya.
Setelah itu, Gibran juga menggunakan istilah teknis ketika bertanya kepada Cak Imin. Ia bertanya tentang State of Global Islamic Economy (SGIE), tanpa menjelaskan kepanjangannya.
"Karena Gus Muhaimin adalah Ketua Umum PKB, saya yakin paham sekali untuk masalah ini (SGIE)," ujar Gibran.
Sebelum menanggapi pertanyaan Gibran, Cak Imin kembali bertanya, “Terus terang saya tidak paham SGIE. SGIE itu apa?”. Gibran memberi penjelasan bahwa SGIE adalah State of Global Islamic Economy. Menurut Gibran, SGIE harus dimengerti karena Indonesia sedang fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
"Misalnya sekarang yang sudah masuk 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita. Maaf ya, Gus, kalau pertanyaannya agak sulit," kata Gibran.
Setelah mendapat penjelasan dari Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres, Cak Imin menjawab. Ia sepakat isu tersebut penting karena Indonesia memiliki basis penduduk Islam terbanyak di dunia. Indonesia sebagai pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, dan pasar bank syariah juga memiliki potensi pusat ekonomi syariah dunia. Akibatnya, butuh langkah-langkah agar peringkat Indonesia di SGIE bisa naik dengan menyiapkan perangkat regulasi untuk menumbuhkan industri halal di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto mengakui, trik Gibran pernah digunakan oleh Jokowi dalam debat capres pada Pilpres 2014 melawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Ini kan suatu pengulangan dari apa yang dilakukan Pak Jokowi pada 2014 ke Pak Prabowo dan Pak Hatta," kata dia saat ditemui usai debat cawapres di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023.
Menurut Hasto, jika memiliki niat baik maka singkatan-singkatan itu bisa dijelaskan lebih dulu di awal pertanyaan. Dia mengakui pertanyaan jebakan itu tidak perlu dilontarkan, karena tujuan debat adalah mencari gagasan terbaik dari para kandidat.
Sumber: tempo
Foto: Kolase Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka/Net
Satu Jurus Bapak dan Anak: Dulu Jokowi Tanya Istilah Unicorn dan TPID, Kini Gibran Debat Cawapres Lempar Istilah Carbon Capture dan SGIE
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar