Sederet Kontroversi Ade Armando, Pernah Sebut Allah Bukan Orang Arab
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando kini tengah menjadi sorotan publik.
Pasalnya, mantan dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut membuat pernyataan kontroversial dengan mengatakan bahwa dinasti politik yang sesungguhnya berada Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal ini disebabkan karena gubernurnya dipilih berdasarkan garis keturunan, dan bukan dari pemilihan umum (Pemilu).
Pernyataan Ade ini berawal ketika dirinya mengkritik gerakan mahasiswa di Yogyakarta yang menggelar aksi protes terhadap politik dinasti yang dijalankan Presiden Jokowi.
Menurut Ade, aksi protes tersebut sangat ironi karena politik dinasti sebenarnya justru ada di Yogyakarta.
“Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono X yang menjadi gubernur karena garis keturunan,” ucap Ade lewat video yang diunggah melalui akun X-nya, @adearmando61 pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Berdasarkan catatan Tempo, ini bukan kali pertama Ade Armando membuat pernyataan yang kontroversial.
Sebelumnya, penggiat media sosial ini juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menuai reaksi tajam dari masyarakat.
Lantas, apa saja deretan kontroversi Ade Armando? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini:
1. Penistaan Agama
Deretan kontroversi Ade Armando yang pertama adalah tentang penistaan agama. Dia bahkan pernah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penistaan agama oleh Kepolisian Polda Metro Jaya pada 25 Januari 2017.
Saat itu, Ade dilaporkan oleh Johan Khan ke Polda Metro Jaya pada tahun 2016 yang mempermasalahkan cuitan Ade dalam akun Facebook dan Twitternya @adearmando1.
“Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues,” tulis unggahan Ade kala itu.
2. Unggahan Foto Ulama Menggunakan Atribut Natal
Lembaga Bantuan Hukum Bang Japar dan Michael serta salah seorang murid pengajian Rizieq Shihab, Ratih Puspa Nusanti, melaporkan Ade Armando ke Bareskrim Polri pada 28 Desember 2017.
Ade dilaporkan atas unggahan foto berisi para ulama termasuk Rizieq Shihab yang mengenakan atribut natal dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian terkait SARA.
Ade menjelaskan, dalam unggahannya itu dia telah mencantumkan keterangan bahwa foto itu hoax.
“Justru maksudnya adalah klarifikasi kepada publik. Masa ke orang-orang tertentu saja,” kata dia.
3. Menistakan Hadis
Masih berhubungan dengan agama, Ade juga pernah dilaporkan ke polisi atas dugaan menistakan agama atas unggahannya di Facebook.
Kali ini, Ade dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI oleh Pemimpin Majelis Taklim Nahdlatul Fatah, Salman Al Farisi dan Front Pembela Islam (FPI) pada Senin, 8 Januari 2018.
Adapun unggahan Ade yang dinilai menistakan agama tersebut berisi komentarnya tentang hadis Nabi. Dia berkata, “Hampir pasti isi hadis tidak persis sama dengan apa yang diucapkan dan dilakukan oleh Nabi Muhammad” dan “Yang Suci itu Al Qur'an, Hadis mah kagak!”
4. Sebut Azan Tidak Suci
Ade Armando kembali membuat pernyataan kontroversial dengan menyebut azan tidak suci. Hal itu pun membuat Ade lagi-lagi dilaporkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya oleh Denny Andriat Kusdayat.
Unggahan yang dipersoalkan itu berbunyi, “Azan tidak suci, azan itu cuma panggilan salat. Sering tidak merdu. Jadi, biasa-biasa sajalah.”
Ade membenarkan ucapannya soal azan tidak suci. Menurut dia, komentar itu merupakan bentuk pembelaan terhadap puisi Sukmawati yang berjudul Ibu Indonesia.
“Seandainya ada orang yang merasa kidung lebih indah dari azan, ya enggak apa-apa dong. Azan itu tidak suci, ya biasa-biasa sajalah,” kata Ade melalui telepon.
5. Laporkan Prabowo Atas Dugaan Penyebaran Berita Hoaks
Bersama Masyarakat Peduli Indonesia (MPI), Ade Armando pernah melaporkan Prabowo Subianto ke Bareskrim Polri atas dugaan penyebaran berita bohong atas kemenangannya dalam kontestasi Pilpres 2019.
“Kami mengadukan Prabowo dengan gugatan menyebarkan kabar bohong yang dikhawatirkan menimbulkan keonaran di masyarakat,” kata Ade di Bareskrim Mabes Polri, Senin, 22 April 2019.
Dalam pelaporan tersebut, Ade juga turut melaporkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab atas dugaan penghasutan.
Penghasutan yang dimaksud Ade adalah melarang Prabowo dan Sandi untuk menemui pihak Jokowi usai pencoblosan. Ade menilai pernyataan Rizieq berpotensi mendorong masyarakat untuk tidak percaya hasil pemilu.
6. Sebut Organisasi Tarbiyah Berkembang di UI
Politikus PSI tersebut pernah membuat pernyataan kontroversial dengan menyebut bahwa organisasi Tarbiyah adalah salah satu organisasi yang berbasis kokoh dan berkembang di Universitas Indonesia (UI).
Menurut Ade, organisasi Tarbiyah itu berwujud Lembaga Dakwah Kampus SALAM UI (Nuansa Islam UI) yang mendapat suntikan dana dari UI. Hal ini tak lepas dari Ketua Majelis Syuro SALAM UI yang dipilih oleh pengurus Tarbiyah.
7. Sebut Anies Gubernur Jahat
Unggahan Ade Armando di media sosial memang kerap kali menuai kontroversi. Salah satu unggahan Ade yang menjadi masalah untuk dirinya sendiri adalah ketika dia mengunggah foto mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi Joker dengan disertai kalimat yang dianggap provokatif.
“Gubernur Jahat Berawal Dari Menteri Yang Dipecat,” tulis Ade dalam keterangan unggahannya.
Akibatnya, Ade Armando dilaporkan oleh Fahira Idris ke kepolisian atas dugaan perkara larangan mengubah terhadap bentuk dokumen elektronik dan atau informasi elektronik ke Polda Metro Jaya pada Jumat, 1 November 2019.
Dia dituduh melanggar Pasal 32 ayat 1 juncto Pasal 48 ayat 1 Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Sumber: tempo
Foto: Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando/Net
Sederet Kontroversi Ade Armando, Pernah Sebut Allah Bukan Orang Arab
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar