Breaking News

Serupa tapi Nggak Sama, Ini Perbedaan Jokowi dan Soeharto Menurut Rocky Gerung!


Pengamat politik, Rocky Gerung kembali melontarkan kalimat yang cukup menohok untuk gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Kali ini, ia membandingkan Jokowi dengan almarhum Presiden ke-2 RI, Soeharto. 

Mereka adalah sosok penguasa yang serupa, tapi tak sama. Seperti apa ulasannya? Simak artikel berikut.

Dikutip dari tayangan TV One, awalnya Rocky Gerung memberitahu, bahwa banyak pihak yang sengaja menyembunyikan soal etika, dan itu masuk dalam tukar tambah. 

"Kebusukan kekuasaan bukan pada penggunaan fisik kekuasaan, tapi pada penghianatan, pada penipuan. Itu semua soft powernya Jokowi," katanya dikutip pada Jumat, 1 Desember 2023.

Menurut Rocky Gerung, Jokowi tidak datang seperti Soeharto yang bertindak arogan secara terang-terangan.

"(Kalau Soeharto) bilang, gua gebuk lu. (Kalau Jokowi) nggak, nggak, dengan senyap dia lakukan penghianatan. Penghianatan terhadap Bu Mega, penghianatan terhadap bangsa ini, penghianatan terhadap emak-emak," tuturnya.

Mantan dosen UI itu berpendapat, bahwa Jokowi sebenarnya sangat kejam, melebihi Soeharto.

"Apa kurang kejamnya Jokowi? Dia bikin IKN, dia jual nggak laku di Cina, dijual ke Amerika enggak laku, dia jual ke Mesir nggak laku, dijual ke Malaysia nggak laku, dijual ke Singapura nggak laku," jelasnya.

"Lalu akhirnya dia paksa oligarki untuk nyumbang di depan. Kurang cukup, dia suruh APBN pindahkan 20 sampai 40 persen ke IKN. Pada saat yang sama seorang pria berkeluarga di Kupang dua hari lalu robek perutnya karena nggak bisa beli beras. Bengisan siapa dengan Pak Harto?" ucap Rocky Gerung.

Pada zaman Soeharto, lanjut Rocky, tidak pernah ada orang bunuh diri karena enggak bisa makan. 

"Padahal orang ini setiap bulan di Kupang nunggu di pintu gerbang desa untuk dapat BLT (bantuan langsung tunai), dan itu ilmunya Jokowi, membujuk orang supaya tidak produktif, supaya tidak pintar," tuturnya.

Menurut Rocky Gerung, sebagian besar mereka menunggu BLT itu adalah pemilih yang tidak tamat SMP. 

"Bagaimana mungkin kita bicara hal-hal yang normatif pada pemilih yang 80 persen itu tidak tamat kelas 7 artinya tidak tamat SMP. Mereka menunggu serangan fajar, menunggu BLT, itu bengis namanya." 

Kemudian, kata Rocky, zaman Soeharto konglomerat yang melakukan eksploitasi sumber daya alam wajib mengembalikan pada negara sebanyak 35 persen. 

"Zaman Jokowi 6 persen, itu bengis namanya tuh. Hak saya untuk dapat keadilan, hak emak-emak untuk dapat nutrisi supaya anaknya punya masa depan tidak mengalami stunting dibatalkan oleh Jokowi melalui proyek infrastruktur," tuturnya.

Sumber: viva
Foto: Kolase Jokowi dan Soeharto/Net
Serupa tapi Nggak Sama, Ini Perbedaan Jokowi dan Soeharto Menurut Rocky Gerung! Serupa tapi Nggak Sama, Ini Perbedaan Jokowi dan Soeharto Menurut Rocky Gerung! Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar