5 Pernyataan Kontroversial Arya Wedakarna, Ternyata Juga Pernah Hina Agama Hindu
Senator atau anggota DPD asal Bali, Arya Wedakarna, ternyata bukan pertama kalinya mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait masalah agama.
Dia berkali-kali terlibat dalam sebuah masalah hingga kerap dilaporkan ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPD ataupun kepolisian atas ulahnya.
Pantas saja sosok Arya memang lekat dengan kontroversinya, karena yang bersangkutan kerap lempar batu sembunyi tangan.
1. Pernah Dilaporkan ke BK DPD
Dari catatan yang dikumpukan, ternyata yang bersangkutan memang kerap bermasalahdi mata hukum. Tercatat pada 12 Desember 2017 Arya pernah dialporkan ke BK DPD dan kepolisian lantaran diduga melakukan provokasi terkait ceramah Ustadz Abdul Somad.
Arya memprovokasi sebuah ormas di Bali untuk menolak kedatangan UAS hingga berusaha memasuki hotel.
Namun, lagi- lagi ia pada saat itu membantah dengan tegas tak ikut terlibat dalam intimidasi penolakan kedatangan UAS.
Hingga saat ini, tak ada progres dan perkembangan kasus Arya Wedakarna, baik itu di internal BK DPD terlebih di institusi Polri.
2. Dilaporkan ke Polda Bali
Pada tanggal 21 Januari 2020, Arya kembali dilaporkan oleh - Alinasi Masyarakat Peduli Bali ke Polda Bali.
Arya dilaporkan karena dianggap melakukan dugaan pelecehan terhadap sulinggih (pendeta Hindu) dan memalsukan identitas karena mengaku sebagai Raja Majapahit. I Gusti Agung Ngurah Nyoman Juniartha.
Namun lagi- lagi, kasus tersebut bak ditelan bumi, tidak ada progres dan perkembangannya hingga saat ini.
3. Pernah Nodakan Hindu
Pada 30 Oktober 2020, Arya kembali dilaporkan ke Polda Bali oleh tetua (pinisepuh) Perguruan Sandhi Murti, yaitu I Gusti Ngurah Harta. Warga dari Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali itu melaporkan Arya atas dugaan penodaan agama Hindu.
Yang bersangkutan Arya Wedakarna telah mengeluarkan pernyataan yang diduga melecehkan simbol-simbol yang dipuja masyarakat Bali, yang intinya diduga merendahkan Ida Bhatara Dalem Ped Nusa Penida.
4. Marah ke Baso A Fung
Selang beberapa tahun, tepatnya pada 30 Juli 2023, Arya kembali mendapat sorotan saat ikut menanggapi langkah pengelola Baso A Fung di Bandara I Gusti Ngurah Rai, yang merusak mangkuk dan piring.
Hal itu imbas selebgram Jovi Adhiguna yang mengaku makan menggunakan kerupuk babi kala memesan makanan di kedai Baso A Fung.
Langkah pengelola kedai yang takut mangkuk dan piring terkontaminasi zat haram membuat marah Arya.
Dia lantas bersurat kepada Dinas Perizinan Badung untuk memberikan teguran, baik kepada pengelola Baso A Fung maupun Bandara Ngurah Rai.
5. Hina Hijab Umat Islam
Ternyar, Arya Wedakarna terekam kamera mengeluarkan pernyataan tersebut saat sedang memarahi kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, beserta pengelola bandara.
Arya diduga menyinggung jilbab atau hijab yang dikenakan Muslimah. Arya ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan mereka yang mengenakan hijab.
"Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ucap Arya dikutip, Selasa (2/1/2024).
Pernyataan Arya itu, lantas memantik emosi umat islam dan tokoh umat islam.
Salah satunya datang dari, Tim Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar yang mendesak pemerintah agar segera mengusir Arya Wedakarna di Indonesia.
Mengingat rasisme yang dilakukan senator Bali itu tak hanya baru kali ini, namun sudah berkali- kali menyudutkan Islam.
"Makhluk rasis begini harusnya segera diusir dari republik ini!!!," kata Aziz saat dihubungi, Selasa (2/1/2024).
Aziz Yanuar juga meminta Kepala Bea Cukai di Bali harus bertindak tegas terhadap pernyataan Arya Wedakarna yang dinilai telah menciderai hak- hak beragama di Indonesia.
"Kami masyarakat minta makhluk begini diusir dari republik Indonesia dan meminta Kepala Bea Cukai jangan sampai dipindah. Pilih mana Dirjen Bea Cukai?," tandasnya.
Aziz lantas menilai, pernyataan kontroversial senator Bali itu sebenarnya menjadi bukti bahwa yang bersangkutan tidak faham bahwa jilbab itu bukan hanya perintah agama, namun merupakan suatu budaya di Indonesia
"Makhluk begitu tidak paham bahwa hijab dan penutup kepala bagi muslimah adalah budaya Indonesia," tuturnya.
Bahkan, kata Aziz, bila merujuk terhadap sejarah perjuangan para pahlawan. Hampir mayoritas pahlawan muslimah menggunakan jilbab.
"Hampir seluruh pahlawan muslimah memakai tutup kepala atau hijab, ada Rohana Kudus, Rasuna Said yang bahkan jadi nama jalan di kuningan, Laksamana Mahayati dan lain lain," tegasnya.
Tak hanya tim pengacara HRS, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, juga turut geram dengan pernyataan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali, Arya Wedakarna, yang mempermasalahkan jilbab yang digunakan umat islam.
Menurut Sahroni, Arya Wedakarna sudah melakukan tindakan rasisme terhadap agama lainnya, terutama terhadap pemeluk agama islam.
"Woii rasis kali bapak," kata Ahmad Sahroni.
Sumber: pojoksatu
Foto: Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali, Arya Wedakarna, yang mempermasalahkan jilbab yang digunakan umat Islam. (ist)
5 Pernyataan Kontroversial Arya Wedakarna, Ternyata Juga Pernah Hina Agama Hindu
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar