Beda Dengan Soekarno, Ini Alasan Soeharto Ogah Pakai Atribut Bintang-Bintang Meski Berpangkat Jenderal Bintang 5
Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto disebut ogah mengenakan atribut bintang-bintang sebagai tanda pangkat jabatan.
Hal tersebut bisa dilihat dari penampilan sang Jenderal Bintang 5 yang lebih sering mengenakan pakaian formal seperti jas polosan tanpa atribut pangkat jabatan.
Berbeda dengan pendahulunya, Presiden Soekarno yang justru sering menyematkan beberapa atribut tanda pangkat jabatan pada pakaiannya.
Dikutip dari akun TikTok @perjalanan.bangsa.45 pada Rabu, 3 Januari 2023, disebutkan bahwa Soeharto juga jarang tampil dengan bendera kepresidenan.
Ada alasan kuat di balik keputusan presiden yang menjabat selama 32 tahun itu.
Hal itu terungkap di dalam buku “Soeharto: Pikiran Ucapan Dan Tindakan Saya” karya Dwipayana.
Soeharto menjelaskan dalam buku otobiografi tersebut bahwa selama masa pemerintahannya, ia konsisten untuk tidak mengenakan atribut tanda pangkat jabatan.
Mulai dari atribut bintang-bintang, bendera kepresidenan, hingga elemen lain yang biasanya melekat dengan jabatan presiden.
Meski begitu, dirinya bukan anti untuk mengenakan atribut tersebut. Ia menambahkan, atribut itu hanya akan digunakan pada saat-saat istimewa.
Dalam pandangannya, The Smiling General mengungkapkan tentang tugas dan fungsi presiden, yakni sebagai panglima tertinggi angkatan perang.
Di mana sebagai panglima tertinggi tentu tidak bergantung pada penampilan fisik, termasuk berbagai atribut tanda pangkat jabatan.
Baginya, panglima tertinggi adalah kemampuan seseorang untuk memimpin dan mengemban tanggung jawab komando atas angkatan perang.
Apalagi jelas disebutkan dalam konstitusi Indonesia, presiden adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan perang.
Sehingga penggunaan atribut atau tanda pangkat jenderal tidaklah mutlak diperlukan untuk menegaskan otoritasnya.
Dasar kekuasaan adalah kualitas
Keengganannya mengenakan atribut tanda pangkat jabatan itu juga didasari atas keyakinannya bahwa seorang pemimpin didasarkan pada kualitas kepemimpinan, bukan pada simbol-simbol visual.
Lewat keputusannya itu pula, Soeharto ingin menegaskan bahwa presiden dapat memimpin dan mengambil alih komando angkatan perang tanpa perlu atribut tertentu.
Sebab menurutnya, kesatuan dan integritas angkatan perang bukan tergantung pada simbol-simbol fisik, melainkan kepercayaan dan kualitas kepemimpinan yang dimiliki presiden.
Lebih lanjut, pria yang wafat pada 2008 silam juga menghindari menggunakan atribut secara berlebihan dan lebih menjaga kesederhanaan seorang pemimpin.
Di mana pemimpin bangsa semestinya fokus pada esensi kepemimpinan dan tanggung jawabnya.
Sebab baginya, kemampuan untuk memimpin dan mengayomi rakyat adalah hal yang lebih penting ketimbang menampilkan simbol-simbol formal.
Soeharto juga menambahkan, penggunaan tanda kehormatan atau atribut pangkat jabatan pada acara seperti hari nasional sebaiknya dilakukan dengan sederhana, tetapi memiliki makna mendalam.
Sumber: hops
Foto: Beda penampilan Presiden Soekarno dan Soeharto
Beda Dengan Soekarno, Ini Alasan Soeharto Ogah Pakai Atribut Bintang-Bintang Meski Berpangkat Jenderal Bintang 5
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar