Masuk Majalah Forbes, Kisah TKI Ini Bak Bungkam Omongan Megawati Soal Sumbangsih Kaum Milenial
Masuk majalah Forbes, kisah TKI ini bak bungkam omongan Megawati soal sumbangsih kaum milenial, netizen: Bu Mega terdiam
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu sempat menghebohkan publik. Hal ini karena pengakuannya yang nyinyir soal sumbangsih kaum milenial.
Pada tahun 2020 lalu, dalam pidatonya Megawati Soekarnoputri menyinggung tidak adanya peran kaum milenial di Indonesia untuk negeri. Bahkan dia menyebut jika Presiden Jokowi terlalu memanjakan kelompok milenial.
"Saya bilang sama presiden jangan dimanja generasi milenial. Saya mau tanya apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi," ujar Megawati dikutip dari Youtube TVOneNews, pada Minggu 7 Januari 2024.
Bahkan saat itu, Megawati menyinggung jika kelompok milenial hanya bisa berdemontrasi dan merusak fasilitas umum.
"Apa sumbangsih kalian kepada bangsa hanya demo saja? Ngerusak apakah ada di dalam aturan berdemo? Adakah aturannya bahwa (demo) untuk merusak? Enggak ada," kritik Megawati.
Namun, tak semuanya kaum milenial tidak ada perannya untuk bangsa ini. Hal ini dibuktikan langsung oleh Heni Sri Sundari salah seorang milenial
Mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) dinobatkan sebagai salah satu anak muda yang paling berpengaruh di Asia menurut majalah Forbes dalam "Forbes 30 Under 30 Asia"
Kisah Heni Sri Sundari tersebut viral setelah diunggah oleh Akun TikTok @yasa_singgih, yang menceritakan perjuangan Heni mengejar cita-citanya menjadi seorang guru yang mengguncang dunia.
Dari unggahan tersebut menjelaskan bahwa Heni Sri Sundari lahir dari keluarga petani yang kedua orang tuanya sudah bercerai.
Wanita muda ini pun lalu melanjutkan hidup bersama neneknya. Dia pun berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak sedari kecil.
"Saat SD pergi pulang sekolah jalan kaki 2 jam. Saat SMP pergi pulang sekolah jalan kaki 4 jam," tulis akun TikTok itu.
Selanjutnya, usai tamat SMK, Heni pun kemudian mengadu nasib untuk menjadi seorang TKI di Hongkong. Gajinya sebagai TKI DI Hongkong dipergunakannya untuk bersekolah.
Perjuangannya pun tak sia-sia, Heni kemudian berhasil lulus sebagai seorang sarjana lulusan terbaik di Hongkong dengan gelar cumlaude.
Setelah berhasil jadi sarjana di Hongkong, kemudian Heni pulang kampung dan mendirikan Gerakan Anak Petani Cerdas dan AgroEdu Komunitas Jampang.
Organsisasi tersebut dia dirikan untuk membantu memberi pendidikan gratis bagi anak tidak mampu.
Sontak saja, dari kontribusinya tersebut, Heni kemudian dianugerahi penghargaan sebagai salah satu anak muda di bawah usia 30 tahun paling berpengaruh di Asia dalam kategori sosial dari majalah Forbes.
"Memberi bukan karena kelebihan, tapi karena tahu rasanya tidak punya apa-apa," kata Heni dalam akun TikTok tersebut.
Sontak saja, kisah Heni tersebut mendapatkan ragam komentar dari warganet.
Banyak warganet yang memberikan pujian terhadap Heni. Bahkan, banyak yang menyindir Megawati Soekarnoputri yang pernah menyebut soal kontribusi milenial.
"Bu Mega terdiam melihat ini, diam enggak ya? Enggak tahu deh," tulis warganet.
"Jadi ingat kalimat 'apa sumbangsih kaum milenial untuk Indonesia?'kudu viral dah," sindir warganet lain
"Bangga, ini dia anak muda yang patuh didukung. Kemarin ada yang nanya, mana sumbangsih anak milenial. Ini bu, salah satunya," ujar warganet lain.
Sumber: hops
Foto: Masuk majalah Forbes, kisah TKI ini bak bungkam omongan Megawati soal sumbangsih kaum milenial (TikTok @yasa_singgih/Dok: Megawati )
Masuk Majalah Forbes, Kisah TKI Ini Bak Bungkam Omongan Megawati Soal Sumbangsih Kaum Milenial
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar