Nilai Ijazah Gibran di University of Bradford Disorot, IPK Tak Sampai 3,0 Jika Kuliah di Indonesia?
Nama calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka kini jadi perbincangan.
Selain karena penampilannya di debat cawapres, Gibran disorot usai ijazahnya viral lagi.
Ya, ijazah calon wakil presiden Gibran dari University of Bradford kembali disorot.
Bukan soal keaslian ijazah, melainkan nilai IPK Gibran yang jadi sorotan.
Ijazah Gibran disorot usai dibagikan pemilik akun Twitter @BangBudiKur.
Tampak dalam foto ijazah tersebut, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan gelar Bachelor of Scince of Marketing.
Predikat atau award atau nilai yang didapat Gibran yakni Second Class Honours Second Division.
"Gibran itu lulus S1 dapat nilai lower second class honours (setara 48). Untuk nilai segitu, daftar kuliah master aja susah diterima. Itu setara IPK 2.3 kalau sistem Indonesia," kata Budi Kurniawan sang pemilik akun @BangBudiKur, Senin (21/1/2024) pukul 9.46 malam, dikutip Tribun-Timur.com.
Di bio, Budi Kurniawan menuliskan dirinya seorang guru ilmu politik yang saat ini tinggal di United Kingdom (UK) atau Inggris Raya.
Tak berhenti di situ, Budi Kurniawan turut membagikan panduan nilai di University of Bradford.
Dalam panduan tersebut tertulis, ada empat tingkatan nilai.
Berikut tingkatannya:
First Class Honours: 68 persen
Second Class Honours - Second Division: 58 persen
Second Class Honours - Second Division: 48 persen
Third Class: di bawah 48 persen.
Dilansir dari berbagai sumber, Second Class Honours - Second Division apabila dikonversi ke nilai Indonesia setara dengan IPK 2,60- 2,79. (Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin)
Ijazah Gibran Dituding Palsu
Beberapa waktu lalu, ijazah Gibran dituding palsu.
Hal itu bermula saat pemilik akun X (Twitter) @DokterTifa meragukan ijazah S1 Wali Kota Solo tersebut.
Pemilik akun tersebut mempertanyakan Gibran yang kuliah hanya 2 tahun di Universitas Bradford dapat memperoleh gelar sarjana.
"Apakah gelar Bachelor of Science yg di'anugerah"kan kpd @gibran_tweet dr Univ Bradford UK, yg diterima mll MDIS Singapore. Layak disetarakan Kemendikbudristek, sbg gelar setara Sarjana, dg kuliah hanya 2 tahun atau 4 semester? Yuk cari tahu," tulis Dokter Tifa.
Menanggapi hal itu, Gibran di Surakarta, Jawa Tengah menganggap tudingan ijazah palsu dari beberapa pihak sebagai hal lucu.
Gibran mengatakan, jika ijazah yang dia miliki memang palsu, maka seharusnya hal itu dipermasalahkan sejak awal, yakni saat pendaftaran bakal pasangan capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Selain itu, terkait tudingan bahwa Gibran merupakan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK), dia menilai hal itu tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.
"Saiki usume (sekarang sedang marak tudingan) Gibran lulusan SMK, lha nek (kalau) lulusan SMK kenapa tho? Kan lulusan SMK juga bagus. Tetapi ini untuk sertifikat dan lain-lain, (ijazah) S1 ada di sini. Saya bawakan biar teman-teman media bisa lihat bentuk aslinya, pegang fisiknya," ujar Gibran sambil menunjukkan ijazah lulusan program sarjana miliknya, dilansir dari Kompas.TV.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (20/11), dokumen itu adalah surat keterangan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bertuliskan Hasil Penilaian Kesetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri atas Nama Gibran Rakabuming Raka.
Dalam surat keterangan itu, Gibran mendapatkan gelar Bachelor of Science (BSc) dalam bidang studi marketing.
Kemudian, dokumen kedua adalah ijazah Gibran yang diperoleh dari Universitas Bradford.
Ijazah dikeluarkan pada tanggal 13 November 2010 di Singapura.
Sumber: tribunnews
Foto: Calon Wakil Presiden KIM, Gibran Rakabuming Raka/Net
Nilai Ijazah Gibran di University of Bradford Disorot, IPK Tak Sampai 3,0 Jika Kuliah di Indonesia?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar