PDIP: Salam Empat Jari Peringatan dari Rakyat untuk Pemegang Kuasa
Politikus muda PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro menyebut munculnya gerakan pose salam empat jari belakangan ini sebagai bentuk perlawanan dan peringatan dari rakyat kepada pemegang kekuasaan.
"Saya kira (salam empat jari) adalah bentuk warning bagi para pemegang kuasa, yang diidentikkan dengan paslon tertentu," kata Seno kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Rabu (31/1/2024).
Oleh karena itu, Caleg PDIP ini mempersilakan pihak-pihak terkait agar mengintrospeksi diri mengapa rakyat menjadi resisten. "Mengapa rakyat marah atas intervensi kekuasaan yang berlebihan, sehingga menimbulkan gerakan semacam itu," ujarnya.
Sebab, lanjut dia, sejatinya pemilu adalah perayaan atas hak konstitusional rakyat dalam menentukan pilihan. Pemilu harusnya menjadi ajang pesta rakyat, sehingga seharusnya semua pihak dapat menghargai hal tersebut.
"Jika hak rakyat itu dilawan maka yang terjadi adalah gelombang sebaliknya, yang hari ini kita saksikan," jelas Aryo yang juga juru kampanye PDIP ini.
Adapun mengenai peluang bergabungnya kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar-Mahfud dengan Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin, Seno enggan berandai-andai. Ia menyebut saat ini seluruh unsur Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud fokus mempersiapkan yang ada di depan mata terlebih dahulu.
"Dengan tren positif yang terus naik, kami yakin pergerakan rakyat akan semakin susah dibendung, menyambut kemenangan Ganjar-Mahfud yang juga berarti adalah kemenangan demokrasi, kemenangan Presiden Rakyat," tegasnya.
Sebelumnya, salam empat jari banyak digaungkan oleh masyarakat di sosial media atau netizen, utamanya di X (Twitter). Salam empat jari ini menjadi sebuah ajakan dan cara berekspresi rakyat untuk memilih Paslon 01 atau 03, asal jangan Paslon 02, Prabowo-Gibran.
Dikutip melalui akun @gitaputrid salam empat jari ini memiliki makna sebagai simbol untuk menghendaki koalisi gabungan antara 01 dan 03 atas kehendak rakyat, bukan kehendak elite. Kemudian simbol membela sila ke-4 Pancasila, isyarat internasional untuk meminta pertolongan atau pertanda bahaya, bahkan simbol asa kekuatan politik baru yang lebih progresif untuk melawan oligarki dan politik dinasti.
Oleh karena itu, gerakan ini juga melarang rakyat Indonesia untuk golput, karena dianggap sama saja memberi suara pada kubu paslon 02. Publik menyadari bahwa untuk mengalahkan Paslon 02 maka dibutuhkan solidaritas yang lebih besar dari rakyat.
Sumber: inilah
Foto: Politikus muda PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro. (Foto: RM)
PDIP: Salam Empat Jari Peringatan dari Rakyat untuk Pemegang Kuasa
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar