Breaking News

Soeharto Kebakaran Jenggot, Soekarno Bawa Kabur Benda Berharga Ini Dari Istana Negara Setelah Diusir Paksa


Soeharto kebakaran jenggot, Soekarno bawa kabur benda berharga ini dari istana negara setelah diusir paksa  

Kekuasaan Presiden Soekarno yang begitu besar akhirnya mendadak hilang sejak peristiwa G30S PKI dan munculnya Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar.

Situasi politik yang tidak lagi berpihak itu mempengaruhi fasilitas kenegaraan yang diterima. Jelang hari Kemerdekaan 17 Agustus 1967, berbagai fasilitas kenegaraan yang dimiliki Soekarno dan keluarganya mulai dilucuti satu persatu. Bahkan, Soekarno pun diusir dari Istana Negara.

Dikutip dari buku berjudul "Selangkah Lebih Dekat dengan Soekarno" tulisan Adji Nugroho yang terbit tahun 2017, beredar kabar kalau Soekarno dipaksa Soeharto untuk meninggalkan Istana Negara.

Saat meninggalkan Istana Negara, Soekarno disebut meninggalkan sejumlah barang berharga, di antaranya berbagai kemeja favorit, hingga arloji Rolex dan berbagai barang berharga lainnya.

Namun demikian, ternyata ada satu barang berharga yang justru dibawa oleh Soekarno dan membuat Soeharto kecolongan.

"Ketika meninggalkan Istana Kepresidenan, Bung Karno hanya membawa benda yang merupakan salah satu simbol dari 1001 kisah pengorbanannya untuk menyelamatkan bangsa Indonesia," tulis Adji Nugroho, dikutip pada Selasa 2 Januari 2024.

Dan terungkap, jika benda yang dibawa dan digenggam erat oleh Soekarno itu adalah bendera pusaka, Sang Saka Merah Putih.

"Bendera itu hanya dibungkus dengan kertas koran," sebut Adji Nugroho.

Tidak hanya keterangan dari buku Adji Nugroho saja, di buku lain, Soekarno memang disebut membawa bendera pusaka merah putih dan menyembunyikannya saat Soeharto berkuasa.

Dilansir dari buku "Berkibarlah Benderaku-Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka" karya Bondan Winarno, Soekarni menyembunyikan bendera merah putih saat lengser sebagai Presiden RI pada Maret 1967 dan digantikan oleh Soeharto.

Wajar saja saat itu petugas istana gempar karena tak menemukan Bendara Pusaka tersebut. Padahal rencananya, bendera merah putih itu akan dikibarkan pada upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1967.

"Kenyataan bahwa bendera pusaka itu dijahit oleh Ibu Fatmawati dan merupakan milik pribadi Bung Karno, membuat kepemilikan benda bersejarah ini sempat menjadi masalah kecil," tulis Bondan Winarno.

Soekarno sendiri awalnya menolak memberi tahu keberadaan bendera merah putih tersebut. Namun, Soekarno menyadari bahwa Bendera Pusaka merah putih itu bukanlah milik pribadi, melainkan sudah menjadi milik bangsa Indonesia.

Soekarno pun lantas meminta delegasi untuk menemuinya pada 16 Agustus 1967. Namun, saat kembali menemui Soekarno, delegasi itu justru diajak Soekarno kembali ke Jakarta dan mendatangi Monumen Nasional (Monas).

"Ternyata Bung Karno menyimpan Bendera Pusaka di sebuah ruangan bawah tanah di kaki Monumen Nasional," tulis Bondan.

Namun, setelah Bendera Pusaka kembali diserahkan ke istana, Presiden Soeharto tak langsung percaya dan memanggil mantan ajudan Presiden Soekarno, Husain Mutahar untuk mengecek keaslian bendera tersebut.

Seperti diketahui, Husain Mutahar adalah ajudan Presiden Soekarno yang mengamankan Bendera Pusaka saat Bung Karno dan Bung Hatta ditawan Belanda pada Agresi Militer Belanda kedua. Saat itu, Mutahar diperintah Soekarno menjaga Bendera Pusaka.

Karena tahu betul Bendera Pusaka, Mutahar mengatakan bahwa bendera yang disimpan Soekarno di Monas adalah Bendera Pusaka.

Sumber: hops
Foto: Soeharto kebakaran jenggot, Soekarno bawa kabur benda berharga ini dari istana negara (Dok: Soeharto/Soekarno)
Soeharto Kebakaran Jenggot, Soekarno Bawa Kabur Benda Berharga Ini Dari Istana Negara Setelah Diusir Paksa Soeharto Kebakaran Jenggot, Soekarno Bawa Kabur Benda Berharga Ini Dari Istana Negara Setelah Diusir Paksa Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar