Suara Prabowo-Gibran Berpotensi Besar Berkurang Banyak di TPS
MENURUT investigasi saya secara primer (langsung) maupun sekunder (data jadi, informasi dan hasil survei), kemudian saya rekonstruksi melalui bacaan dengan cara atau pendekatan potensial. Di mana pendekatan potensial ini, jika dalam dunia penelitian seringkali di hybrid dengan metode analisis wacana.
Sehingga, terjadi hibrida antara potensi yang didasari profiling dan analisis wacana. Kesemuanya kualitatif.
Pilpres 2024 menurut bacaan saya, hampir dipastikan terjadi dua putaran. Selain dari kuatnya pendukung setiap paslon capres-cawapres, ternyata wacana pilpres satu putaran, justru berbalik arah menjadi dua putaran.
Hal ini bagi para pemilih lebih dapat memastikan stabilitas sosial. Yang justru memungkinkan dampak positif ekonomi yang lebih juga stabil.
Dan arus berbalik arahnya wacana pilpres sekali putaran menjadi dua putaran, justru membalikkan wacana sekali putaran paslon 2, Prabowo-Gibran. Hal ini karena sebagian besar pemilih semakin menilai wacana satu putaran Prabowo-Gibran dinilai berpotensi menciptakan ketegangan sosial politik.
Tentu alas argumentasi ini melihat dari resistensinya para lawan-lawan politik paslon 2, yaitu paslon 1 Anies-Cak Imin dan paslon 3, Ganjar-Mahfud. Termasuk mulai munculnya isu pemakzulan Jokowi, yang memang saat ini masih bisa dikatakan sebagai issue, namun bagi para pemilih berharap isu tersebut tidak terjadi. Sehingga wacana sekali putaran dipandang menakutkan.
Selain itu, dari berbagai hasil survei nasional soal elektabilitas paslon capres-cawapres berpotensi terjadi perpindahan suara ke paslon lain. Dan yang paling berpotensi suara dari hasil survei, adalah suara paslon 2, Prabowo-Gibran. Di mana Paslon Prabowo-Gibran saat ini hampir di setiap survei mengalami lonjakan suara yang tinggi.
Namun para pemilih yang awalnya menjadi responden survei memberikan suaranya ke 2, pada saat di TPS (Tempat Pemungutan Suara) berpotensi mengalihkan suaranya ke paslon lain. Hal ini bisa saja karena memperhatikan keamanannya ketika, jawaban menjawab survei paslon selain 2, Prabowo-Gibran membuat diri mereka terancam. Sehingga lebih baik mengekspresikan kebebasannya di TPS.
Selain itu pecahnya suara akar rumput partai-partai koalisi yang mengusung dan mendukung paslon 2, Prabowo-Gibran, di mana dalam menentukan suara pilihannya akan memilih Paslon selain 2.
Namun harus saya akui, bahwa paslon 2, Prabowo-Gibran hampir dipastikan masuk ke pilpres putaran kedua. Meski suaranya berpotensi merosot tajam, tidak seperti suara hasil survei.
Dan untuk melihat kemungkinan situasi dua putaran Pilpres 2024 yang terjadi pada 26 Juni 2024, potensi konsolidasi politik dari koalisi kekuatan politik 1 dan 3 mulai tampak. Meski dalam kontestasi putaran pertama, untuk saling memenangkan suara terbanyak masing-masing kekuatan Paslon tetap bertanding untuk menentukan posisi, siapa yang masuk ke dalam putaran ke dua.
Namun secara psikologis, ada semacam terkonsolidasinya presidium tanpa bentuk 1 dan 3. Dan kekuatan ini juga berpotensi secara non verbal, atau bahkan mungkin sedang menyiapkan proses komunikasi, untuk bersepakat siapapun yang masuk putaran kedua, presidium bayangan ini akan solid untuk bersatu dan memenangkan pilpres dan demokrasi yang bermartabat.
Sehingga Presidium 1-3 (saya menyebutnya Presidium 13), berpotensi memenangkan perlombaan Pilpres 2024 dan akan membentuk Pemerintahan bersama.
Dan siapa menurut saya, paslon capres-cawapres yang akan dimenangkan pemilih untuk masuk ke putaran kedua. Dan sekaligus menjadi paslon dari Presidium 13, saya melihat berharapnya Presidium 13 menempatkan Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi simbol sekaligus memimpin Presidium 13 yang didampingi Jusuf Kalla dan Surya Paloh beserta tokoh-tokoh lain, maka kemungkinan Paslon yang akan dimenangkan Pemilih adalah paslon 3, Ganjar-Mahfud dengan segala pertimbangannya.
Namun masuknya Ganjar-Mahfud, ke putaran ke dua, merupakan paslon capres-cawapres hasil konsolidasi Presidium 13 dan rakyat banyak.
Dan jika putaran kedua ini terjadi. Yaitu Pilpres antara Prabowo-Gibran (Koalisi Indonesia Maju) berlomba dengan Ganjar-Mahfud (Presidium 13), maka kemungkinan yang paling besar menang dan terpilih menjadi Presiden-Wakil Presiden Indonesia adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
OLEH: YUDI SYAMHUDI SUYUTI
Penulis adalah Ketua Umum Front Pembangunan Persatuan Rakyat
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Suara Prabowo-Gibran Berpotensi Besar Berkurang Banyak di TPS
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar