Dianggap Cuci Otak Rakyat, Politikus PKS Desak Penayangan Quick Count Dihentikan
Penayangan hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan berbagai lembaga survei untuk mengetahui hasil Pemilu 2024 mengundang pro kontra di masyarakat.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli, mengibaratkan quick count seperti halnya pisau yang bisa berguna membantu pekerjaan atau untuk tujuan negatif seperti mencelakakan orang.
Sayangnya, Taufik berpandangan, hasil quick count yang ditayangkan di berbagai televisi nasional saat ini justru telah merusak iklim Demokrasi.
"Dalam hal ini 'pisau' quick count telah digunakan untuk tujuan mencuci otak manusia bahwa hasil quick count adalah harus dipakai sebagai hasil Pemilu," kata Taufik seperti dikutip redaksi melalui akun X miliknya, Senin (19/2).
Padahal hasil penghitungan suara pemilu belum selesai. Hasil pemilu disebut selesai ketika semua suara sudah dihitung dan direkap atau real count.
“Parahnya penghitungan real count yang sedang berjalan di bawah komando KPU berjalan lambat dan amburadul. Sistem Sirekap yang dipakai KPU sangat bermasalah," beber Taufik.
Hal ini membuat para petugas KPPS di lapangan stres termasuk para saksi dari paslon capres/cawapres dan partai/caleg. Kalau ini berlangsung berlarut-larut, dikhawatirkan para petugas KPPS ambil jalan pintas dengan mencontek hasil quick count.
"Kalau itu terjadi maka Pemilu 2024 adalah gagal!” tegasnya.
Karena itu, politikus partai berlambang padi dan bulan sabit ini meminta agar penayangan hasil quick count disetop.
"Lalu perbaiki proses real count dengan maksimal dan proses harus transparan terhadap publik,” demikian Taufik Zoelkifli.
Sumber: rmol
Foto: Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli/Ist
Dianggap Cuci Otak Rakyat, Politikus PKS Desak Penayangan Quick Count Dihentikan
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar