Kampus-Kampus Kompak Bersuara, Eks Koordinator KontraS: 1998 Bisa Terulang
Mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andryani, menilai demonstrasi besar seperti Mei 1998 bisa terulang jika pemerintah tak mendengar kritik dari masyarakat dan kampus-kampus.
"Kalau pemerintah, penguasa hari ini tidak memperhatikan suara suara kritik, masukan, dari publik, dari sivitas akademica, dari kampus, serta mahasiswa mungkin bisa terjadi lagi," kata dia saat berbincang di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Senin 5 Februari 2024.
Dalam beberapa hari terakhir, berbagai civitas academica di Indonesia menyatakan sikap dan kekecewaan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dianggap tidak netral. Menurut Yati, pemerintah harus menganggap serius sikap kelompok akademikus ini.
Yati menilai semua suara dari kampus seakan tidak dianggap serius oleh pemerintah. Ia mencontohkan sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang hanya meresponsnya dengan menyatakan kritik-kritik ini bagian dari hak demokrasi.
“Tidak ada penjelasan yang tegas. Lalu bagaimana mereka menindaklanjuti pandangan atau kritik dari masyatakat luas," ujarnya.
Yati mengkritik pula tudingan yang menyebut pergerakan berbagai civitas academica ini sebagai dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden. "Inget ini elemennya bukan hanya mahasiswa, tapi ada guru besar, kampus dan masyarakat harusnya pemerintah tidak langsung menyebut ini adalah partisan," ujarnya.
Ia mengklaim pergerakan yang dilakukan kampus-kampus berlandaskan moral dan kondisi bangsa saat ini. "Ini harus dilihat sebagai sebuah aktivitas gerakan murni yang lahir dari landasan moral, landasan etik yang dilandasi kecintaan pada bangsa ini agar situasi situasi kekerasan dan chaos serta tragedi 98 tidak terulang lagi," kata dia.
Jika tetap tidak didengar, Yati percaya para mahasiswa dan sivitas akademica serta masyarakat akan terus bergerak. "Kami akan menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk tidak diam terhadap situasi saat ini karena yang kami suarakan adalah kepentingan masyarakat kedepan dan negeri," ujarnya.
Sumber: tempo
Foto: Sejumlah Sivitas Akademika dan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan pernyataan sikap di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 5 Februari 2024. Sivitas Akademikan dan Alumni UIN Syarif Hidayatullah menyampaikan pernyataan sikap bertajuk "Seruan Ciputat" yang berisi mendesak Presiden Jokowi dan para aparat pemerintah, termasuk TNI-Polri agar bersikap netral, mendesak penyelenggara Pemilu 2024, yakni KPU, Bawaslu dan DKPPagar bekerja profesional dan bertanggungjawab, dan mendesak agar pengelolaan demokrasi, tidak sekedar dipandang sebagai aturan tertulis. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kampus-Kampus Kompak Bersuara, Eks Koordinator KontraS: 1998 Bisa Terulang
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar