Manipulasi Dana Bansos, Jokowi Tetap Dijauhi Rakyat

Baca Juga

Jokowi mau mencairkan dana bansos/BLT 3 bulan dan dibayar bulan February ini ? Itu berita yang lagi rame sekarang. Adakah udang di balik batu ? Sudah tentu. Tujuannya untuk memenangkan paslon 02. Walaupun money politic dilarang, tapi Jokowi dan Paslon 02 tidak peduli.

Mari kita belajar dari masa lalu ketika Jokowi mengumbar janji-janji manis.

Tidak kurang dari 66 Janji Jokowi ketika kampanye hampir tidak ada satu pun yang ditunaikan. Padahal Jokowi sudah diberi kesempatan 10 tahun tapi rakyat tetap miskin dan sengsara. Sekarang rakyat mau ditipu dan dieksploitasi lagi dengan bagi-bagi bansos atas nama dirinya, Prabowo dan Gibran, padahal bansos itu uang negara, uang rakyat. Saking ambisinya bagi-bagi bansos demi pencitraan, bahkan Kemensos pun tidak dilibatkan.

Semoga rakyat miskin sudah sadar siapa Jokowi sebenarnya. Dia penipu ulung dan pembohong, berbuat baik kepada rakyat kalau ada maunya saja.

Kabarnya, bansos/BLT untuk Januari-Februari dan Maret (3 bulan) mau dibagikan bulan Februari sebesar 600 ribu. Jumlahnya konon sampai 20 juta penerima. Mungkin bansos itu akan dibagikan menjelang Pemilu sebagai “serangan fajar” ?

Dipastikan Jokowi dan Prabowo-Gibran bakal mencatut namanya, seolah itu bantuan pribadi. Selain Jokowi, ikut sibuk juga Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, Eric Tohir, juga tim Prabowo Gibran yang ikut memanipulasi dana bansos. Mereka secara ugal-ugalan menyalahgunakan dana rakyat untuk kepentingan kampanye paslon 02 yang jelas-jelas melanggar UU Pemilu.

Semoga rakyat tidak terpengaruhi lagi dengan terus dibodohi dan dibohongi, cukup sudah 10 tahun menjadi pelajaran. Jika dana 600 ribu dikonversikan untuk jangka waktu 5 tahun bahkan mungkin 10 tahun penderitaan, apa artinya uang 600 ribu ?

Sekarang mari kita refleksi sebentar ;

1. Apakah selama rezim Jokowi rakyat makin makmur atau makin sengsara ?

2. Apakah selama rezim Jokowi pekerjaan mudah atau sulit ?

3. Apakah selama rezim Jokowi ekonomi membaik atau memburuk ?

4. Apakah selama rezim Jokowi sembako mahal atau murah ?

5. Apakah selama rezim Jokowi BBM mudah atau sulit ?

6. Apakah selama rezim Jokowi BBM murah atau mahal ?

7. Apakah selama rezim Jokowi pendidikan murah atau mahal ?

8. Apakah selama rezim Jokowi akses kesehatan mudah atau sulit ?

9. Apakah selama rezim Jokowi biaya rumah sakit murah atau mahal ?

10. Apakah selama rezim Jokowi dunia usaha ramai atau lesu ?

11. Apakah selama rezim Jokowi daya beli masyarakat meningkat atau menurun ?

12. Apakah selama rezim Jokowi menguruskan dokumen mudah atau berbelit ?

13. Apakah selama rezim Jokowi pajak-pajak bebas atau malah naik ?

14. Apakah selama rezim Jokowi TDL (Tarif Dasar Listrik) murah atau mahal ?

15. Apakah selama rezim Jokowi rakyat terjamin hidupnya secara layal atau tidak ?

16. Apakah selama rezim Jokowi korupsi diberantas atau dibiarkanb?

17. Apakah selama rezim Jokowi para buruh sudah terpenuhi haknya atau belum ?

18. Apakah selama rezim Jokowi kebebasan berpendapat difasilitasi atau dibatasi ?

19. Apakah selama rezim Jokowi kebebasan beragama dijamin ?

20. Apakah selama rezim Jokowi ulama dimuliakan atau bahkan dikriminisasi

21. Dll, dll.

Masih belum jera dipimpin Jokowi ? Jika pilih paslon 02 artinya akan melanjutkan (kesengsaraan dan keterpurukan).

Jangan tergiur uang Bansos/BLT kalau harus pilih paslon dukungan Jokowi.

Gunakan akal sehat dan hati nurani. Pilihan Anda akan menentukan nasib bangsa ke depan selama 5 tahun, 10 tahun, atau mungkin selama hidup Anda.

Bandung, 17 Rajab 1445

Oleh: Sholihin MS

Pemerhati Sosial dan Politik

Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.