Pemilu 2024 Curang? Video Ini Jadi Salah Satu Bukti Dugaan Manipulasi Data
Viral video yang memperlihatkan seorang penyelenggara Pemilu di Kecamatan
Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ribut dugaan kecurangan manipulasi
data hasil rekap.
Dalam video tersebut penyelenggara pemilu marah-marah karena diduga ketahuan
memanipulasi data saat pleno di kecamatan.
Dari informasi yang dihimpun, penyelenggara yang diduga PPK Kecamatan
Tajurhalang itu marah karena ketahuan melakukan manuputasi data berupa
penghapusan suara Caleg DPRD Kabupaten Bogor dari partai NasDem di Dapil 6.
Saksi dari Partai NasDem, Kennedy Manik menyampaikan bahwa kejadian itu
bermula saat adanya dugaan manipuasi hilangnya suara caleg DPRD Kabupaten
Bogor dari partai NasDem, Ghilman Hanif, di TPS 37 Desa Tajurhalang,
Kecamatan Tajurhalang.
"Kita sangat kecewa, kita memiliki data C1 pleno dan C1 salinan, bahkan di
aplikasi Sirekap juga tertera dan sesuai dengan data yang kita miliki, namun
saat pleno setengah total Suara partai NasDem DPRD Kabupaten Bogor dapil 6
hilang," kata dia, Minggu (25/2/2024).
Kennedy menyebut, data perolehan suara total yang dikumpulkan yakni sebanyak
12 suara dari akumulasi suara partai maupun suara caleg Partai NasDem.
"Kita punya 12 suara berdasarkan C1 Salinan, C1 Pleno dan data Sirekap yang
kita miliki, namun saat akan Pleno, suara itu hilang 6. Suara yang hilang
itu adalah suara caleg Ghilman Hanif. Semua suaranya hilang di TPS
tersebut," papar dia
Ia menduga ada kecurangan tersistem yang dilakukan PPS dan PPK di Kecamatan
Tajurhalang itu. Sebab, saat hendak melakukan Pleno, C1 yang dimiliki para
petugas itu sudah terkena Tipex untuk menghapus suara yang ada.
"Di tanggal 21 Februari, salah satu saksi dari kita juga memuat langsung
ketidakaesuaian antara data C1 Pleno, Salinan maupun Sirekap dengan tara
yang terpampang di C1 yang dipegang oleh para petugas. Yang dimiliki petugas
saat itu sudah di-Tipex," jelas dia.
Kennedy kemudian mengadukan permasalahan itu ke Pengawas Pemilu di
wilayahnya. Karena tidak menemukan titik terang, akhirnya sempat terjadi
bentrok antara saksi dan para penyelenggara pemilu di Tajurhalang.
"Mestinya penyelenggara PPK maupun PPS harus menerima fakta yang ada, bukan
seberapa sekecil jumlah suara yang hilang, tapi satu suara rakyat yang
dimaniputasi itu sudah merupakan pelanggaran hukum, bisa dipidana, jika
terjadi selisih di ratusan bahkan ribuan TPS, bisa dibayangkan berapa banyak
suara yang tidak masuk" papar dia.
Ia berharap, para penyelenggara tingkat Desa maupun Kecamatan yang tidak
menerima masukan dari peserta pemilu, busa ditindaklanjuti dan ditegur.
"Bagaimana sistem demokrasi kita bisa berjalan dengan baik, jika suara
rakyat saja dipermainkan. Kita akan kawal suara rakyat itu di Pleno KPU
Kabupaten Bogor, kita lakukan Banding, dan mengawal kasus ini hingga
tuntas," tutup dia.
Sementara, salah satu Panwascam Kecamatan Tajurhalang, Andri mengaku kasus
tersebut diklaim sudah menemukan titik terang dan perdamaian antara
penyelenggara pemilu dan caleg yang dirugikan.
"Bukan manipuasi, tapi tp penulisan jumlah yang ada di kotak penjumlahan
caleg. Jadi sampe kita buka kotak clear tidak ada suara yang hilang dan
sudah clear dengan caleg yang bersangkutan," singkat dia.
Namun, Tim relawan Caleg dapil 6 Kabupaten Bogor, Ahmad Ibrahim mengaku
belum ada penyelesaian permasalahan hilangnya suara dia di TPS tersebut.
Ibrahin menyampaikan bahwa dirinya akan terus mengawal kasus ini hingga
tuntas.
"Belum ada penyelesaian baik dari PPK maupun PPS suara tim kita tidak
didengar, kita akan kawal suara rakyat ini hingga tuntas. Jangan ada celah
untuk kecurangan berdemokrasi," tegas dia.
Sementara itu, Ketua PPK Tajurhalang Adi Saputra mengatakan, hal itu bermula
dari sekelompok orang yang datang tanpa mempunyai surat mandat partai
menuntut PPK dengan dugaan menghilangkan suara seorang caleg di TPS 37 Desa
Tajurhalang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Rekapitulasi TPS 37 Sebetulnya sudah dilakukan di malam sebelumnya dengan
kesepakatan perbaikan C Hasil (Plano) dengan alasan salah penulisan oleh
KPPS dan sudah diterima oleh peserta sidang pleno," kata Adi Saputra.
Sumber:
suara
Foto: Ilustrasi Pemilu 2024 Curang (jateng.nu.or.id)
Pemilu 2024 Curang? Video Ini Jadi Salah Satu Bukti Dugaan Manipulasi Data
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar