Penjegalan Jadi Bukti Perjuangan Anies Baswedan-Cak Imin Benar
PENJEGALAN yang terjadi terhadap pasangan calon Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar (Amin) dengan pembatalan sepihak kampanye yang dilakukan Amin disebut merupakan hal biasa.
Tim Nasional Amin Willy Aditya mengatakan pihaknya sudah terbiasa menghadapi pembatalan dan upaya penjegalan atau sejenisnya. Namun hal itu tidak mematahkan semangat Amin untuk berlaga di Pemilu 2024.
"Kami sudah terbiasa dengan hal seperti ini baik pembatalan, penghadangan, dan sejenisnya. Apa kita patah semangat? Tidak. Ini bukti bahwa yang kita perjuangkan itu benar," ujarnya, Sabtu (3/2).
Hal ini disebut sebagai keistimewaan bagi Amin. Sebab di setiap kesulitan ada banyak kemudahan dan banyak alternatif yang ditempuh timnas.
"Dan itu terjadi. Meskipun dibatalkan selalu saja ada alternatif. Saya kira rakyat bisa menilai itu dengan lebih baik. Itu juga yang membuat dukungan rakyat semakin hari semakin besar," ungkapnya.
Dalam situasi ini seharusnya pemerintah berdiri di atas semua golongan. Jangan sampai rasa kecewa yang besar tidak mendapatkan kanal yang tepat.
"Ini ironi, ini hal yg mesti disayangkan, ini bukan hal yg sepatutnya terjadi, ini juga pengingkaran atas demokrasi, dan ini adalah bentuk kesewenang-wenangan"
Dia mengungkapkan pihaknya sudah biasa mengalami hal semacam ini. Sejak Anies dideklarasikan sebagai capres, hal seperti sudah mulai terjadi. Tidak cuma pembatalan akan tetapi juga teror dan intimidasi.
Namun di sisi lain, dia melihat ini bentuk ketakutan atas arus besar perubahan yg semakin membesar dari waktu ke waktu. Willy menuturkan menerima kondisi ini sebagai bagian dari risiko perjuangan.
"Entah apa sebabnya. Apakah mereka tidak berkenan terhadap gagasan perubahan atau mereka merasa khawatir segala kuasa dan akses kesejahteraannya akan terganggu ketika gagasan perubahan diterima oleh publik secara luas. Padahal gagasan perubahan adalah membangun keadilan dan kemakmuran bersama. Jadi sebenarnya tidak ada yg perlu dikhawatirkan dengan gagasan perubahan itu," paparnya.
Penjegalan Terang-Terangan
Pakar politik UMY Ridho Al Hamdi mengatakan penjegalan seperti yang terjadi kepada paslon 01 sebetulnya kerap terjadi di setiap pemilu apalagi semakin mendekati jadwal pemilu.
Namun pada tahun ini langkah-langkah tersebut secara terang-terangan dilakukan dan terekspos media.
"Sejak 2019 ini terjadi di beberapa titik tapi tidak sebanyak sekarang yang terekspos. Tahun ini karena memang tahun ini istilahnya 01 dan 03 tidak punya power atau sumber daya yang dibatasi," paparnya.
Dia pun menilai upaya itu bentuk dari kekhawatiran dari pihak yang memiliki power dan sumber daya besar yakni paslon 02 yang disokong pemerintah.
"Kalau mereka merasa aman maka dia akan melihat pertarungan ini biasa saja, silahkan. Saya melihat ada kekhawatiran kalah. Saya lihat fakta di lapangan termasuk kalau Jokowi bergerak mengamankan Jateng, DIY dan Jatim"
Ridho mengibaratkan gerak Jokowi seperti raja dalam permainan catur. Mereka semakin memperhitungkan pihak lawan yang ternyata bukan lawan yang bisa dianggap enteng.
"Seperti main catur raja sudah bergerak berarti menteri sudah dimakan lawan dan artinya mereka tidak baik-baik saja seperti yang ada di survei. Ini bentuk ketakutan mereka bahwa lawan mereka bukan lawan sembarangan," tukasnya.
Sumber: mediaindonesia
Foto: Kolase Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar/Net
Penjegalan Jadi Bukti Perjuangan Anies Baswedan-Cak Imin Benar
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar