Breaking News

Sejarah PEMILU PALING CURANG Ini Masuk Guinness Book of Records, Tapi Presiden Dimakzulkan Bukan Karena Pemilu


Dunia telah mencatat sejarah pemilihan umum (Pemilu) paling curang.

Sejarah pemilu paling curang ini mencatat berbagai insiden yang memunculkan guncangnya demokrasi di sebuah negara bernama Republik Liberia pada tahun 1927.

Sejarah pemilu paling curang di Liberia ini menyimpan kisah panjang terjadinya manipulasi dan ketidakadilan yang terjadi di balik layar.

Dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden, kecurangan selama pemungutan suara sudah menggugah rasa curiga banyak pihak.

Dengan persentase suara yang tidak masuk akal, pemilu di Liberia pada 1927 secara tak terbantahkan menyandang predikat sebagai sejarah pemilu paling curang yang pernah tercatat.

Sembilan tahun setelah Perang Besar, pada 1927 Liberia menyelenggarakan pemilihan untuk menentukan pemimpin negara mereka.

Charles Dunbar Burgess King, yang mewakili True Whig Party dan merupakan petahana, bersaing dengan Thomas J. Faulkner dari Partai Rakyat.

Charles B King adalah seorang politikus di Liberia yang menjabat sebagai Presiden Liberia ke-17 sejak tahun 1920.

Sebelum menjadi Presiden Liberia, Charles King menjabat sebagai Jaksa Agung dari tahun 1904 hingga 1912, dan Sekretaris Negara Liberia dari tahun 1912 hingga ia terpilih sebagai presiden pada tahun 1919.

Pada saat itu, Liberia memiliki 15.000 pemilih terdaftar secara resmi di Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC).

King menyadari bahwa ia tidak memiliki cukup dukungan untuk memenangkan pemilihan secara sah.

Dalam pemungutan suara terakhir, setidaknya 9.000 orang memilih lawannya, Thomas Faulkner.

Ketika hasilnya diumumkan, secara mengejutkan King terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga dengan 96% suara, sementara Faulkner hanya mendapat 4%.

King dan Partai True Whig-nya menerima total 243.000 suara, sebuah jumlah yang lebih dari 15 kali lipat dari jumlah pemilih terdaftar di seluruh Liberia pada saat itu.

Artinya, dalam perhitungan statistik jumlah pemilih di Liberia pada waktu itu melebihi 1.660 persen!

Keganjilam angka tersebut membuat Liberia mencatat rekor global dalam hal pemilu curang, yang belum terpecahkan hingga saat ini.

Bahkan, pemilihan ini dikenal dalam Guinness Book of Records sebagai "pemilu paling curang yang pernah dilaporkan dalam sejarah".

Usai pemilihan yang misterius ini, Liga Bangsa-Bangsa (kini Perserikatan Bangsa-Bangsa) bahkan turun tangan melakukan penyelidikan atas berbagai tuduhan yang dilontarkan oleh Faulkner, termasuk penggunaan kerja paksa dan keterlibatan Tentara Liberia dalam prosesnya.

Meskipun tidak semua tuduhan dapat dibuktikan sepenuhnya, tetapi terbukti bahwa Presiden Liberia C.D.B. King dan Wakil Presiden Allen Yancy terlibat dalam praktik kerja paksa yang setara dengan perbudakan.

Dengan alasan skandal kerja paksa dan perbudakan Dewan Perwakilan Rakyat Liberia memaksa pengunduran Presiden King dan Wakil Presiden Yancy pada 1930.

Setelah itu, Menteri Luar Negeri Liberia Edwin James Barclay mengambil alih posisi Presiden Liberia, sementara James Skivring Smith Jr. menjadi Wakil Presiden.

King yang dilahirkan pada 12 Maret 1871, di Monrovia, Liberia adalah keturunan Americo-Liberia dan Freetown Creole. King meninggal pada tanggal 4 September 1961.

Konsekuensi dari pemilihan ini juga berdampak pada pemanggilan Liberia oleh Liga Bangsa-Bangsa.

Akibatnya, negara tersebut kemudian sementara dikelola oleh sebuah kelompok internasional dengan menggunakan mata uang dolar Amerika dan tentara asing dari seluruh dunia yang melindungi Liberia hingga dinilai mampu menjalankan pemerintahan sendiri.

Dalam catatan Africanews, Liberia sudah memperoleh kemerdekaannya lebih dari satu abad sebelum negara-negara Afrika lainnya.

Sejak tahun 1847, negara itu telah memiliki sistem pemilihan presiden yang independen.

Liberia didirikan sebagai koloni Amerika dan dilepaskan oleh American Colonization Society (ACS) pada tanggal 7 Januari 1822.

Dalam sejarahnya, Liberia didirikan oleh mantan budak dan orang kulit hitam yang lahir bebas dari Amerika Serikat.

Awalnya diperintah oleh seorang gubernur hingga sebelum kemerdekaan diberikan oleh ACS.

Gubernur tersebut ditunjuk oleh ACS, yang mengirim hampir 19.000 orang kulit hitam yang dibebaskan dari Amerika ke Liberia.

Gubernur pertama, Thomas Buchanan, digantikan oleh gubernur kulit hitam pertama, Joseph Jenkins Roberts, yang kemudian terpilih sebagai presiden pertama Liberia setelah kemerdekaan pada tahun 1847.

Konstitusi tahun 1847 didasarkan pada hukum Amerika dan awalnya tidak memberikan hak pilih kepada masyarakat adat Liberia hingga terjadinya kudeta militer pada tahun 1980 yang dipimpin oleh presiden adat pertama, Samuel Doe.

Sebelum kudeta tersebut, hanya warga Amerika-Liberia yang dapat terpilih sebagai presiden. Dari 24 presiden Liberia, sepuluh di antaranya lahir di Amerika.

Mungkin tidak ada pemilihan umum yang sempurna di setiap negara, dan praktek kecurangan seperti pemalsuan surat suara dapat terjadi di banyak negara ketika demokrasi hanyalah sebuah sandiwara untuk mendapatkan legitimasi pemerintah di mata rakyatnya. ***

Sumber: pojoksatu
Foto: Charles B King dan penyelidikan Liga Bangsa-Bangsa kepada pemerintahan Liberia pada 1927. (Ist/thetenurefacility.org)
Sejarah PEMILU PALING CURANG Ini Masuk Guinness Book of Records, Tapi Presiden Dimakzulkan Bukan Karena Pemilu Sejarah PEMILU PALING CURANG Ini Masuk Guinness Book of Records, Tapi Presiden Dimakzulkan Bukan Karena Pemilu Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar