Breaking News

Belum Juga Move On, AHY Kembali Ungkit Kisah Demokrat Mau 'Dibegal' Moeldoko


Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih mengungkit kisah Demokrat yang hendak diambil alih oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Cerita itu disampaikan lagi oleh AHY dalam momen buka puasa bersama Demokrat di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3/2024).

AHY awalnya mengatakan, proses politik yang dijalani oleh Demokrat selama lima tahun terakhir tidak mudah. AHY menyebut Demokrat diterpa gangguan, baik dari internal dan eksternal.

Menteri ATR/BPN itu lalu membandingkan perolehan suara Demokrat merosot di Pemilu 2014 dibanding Pemilu 2009.

"Ketika partai kita mengalami gangguan dan prahara internal di periode 2010 hingga 2013 yang lalu. Suara kita melorot tajam hingga 50 persen lebih pada pemilu 2014 dibandingkan pemilu sebelumnya dari 21 persen ke 10 persen," kata AHY di lokasi.

Beberapa tahun yang lalu, AHY menyebutkan bahwa Demokrat juga sempat coba diambil alih oleh Moeldoko.

"Nah kita tahu di periode 2021 hingga 2023 kemarin, Partai Demokrat juga mengalami gangguan. Bukan hanya internal tapi juga eksternal, upaya pembegalan partai," jelas dia.

Meski mengalami banyak gangguan, AHY bersyukur Demokrat sampai saat ini masih utuh. Justru banyaknya gangguan itu membuat konsolidasi internal Demokrat semakin solid.

"Tapi Alhamdulillah Tuhan melindungi kita semua, alih-alih partai kita hilang, dirampas atau bahkan dibuat supaya tidak lulus tidak lolos parliamentary threshold," kata AHY.

"Tapi partai kita bahkan di lain menjadi semakin solid dan semakin kuat berkat atau buah dari konsolidasi internal," lanjutnya.

Sumber: suara
Foto: Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menjawab pertanyaan awak media terkait pidato politiknya di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (14/7/2023) malam. [Suara.com/Alfian Winanto]
Belum Juga Move On, AHY Kembali Ungkit Kisah Demokrat Mau 'Dibegal' Moeldoko Belum Juga Move On, AHY Kembali Ungkit Kisah Demokrat Mau 'Dibegal' Moeldoko Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar