Di Balik Luhut hingga Airlangga Kompak Bilang Golkar Jangan Terpecah
Tiga petinggi Partai Golkar kompak soal partai berlambang beringin itu tak boleh digoyang dan jangan terpecah belah. Ada pesan di balik tiga petinggi Golkar itu agar Golkar tak perpecah dan solid.
Pertama, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, berkumpul bersama petinggi Partai Golkar di Bali beberapa hari lalu.
Momen Luhut berkumpul bersama petinggi Golkar di Bali diunggah di akun media sosialnya, Jumat (15/3).
"Di sore yang bahagia ini masih dalam momen silaturahmi bulan Ramadan, saya rasanya perlu menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas hasil yang luar biasa yang diraih Partai Golkar. Pencapaian ini selain merupakan sebuah keberhasilan, juga suatu amanah besar yang telah diberikan oleh rakyat. Maka dari itu, kita harus menjaga kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya," tulis Luhut.
Luhut mengamati ada dua hal yang menentukan arah keberhasilan Golkar pada Pemilu 2024.
Kedua hal tersebut, kata Luhut, akhirnya mampu menginspirasi semua kader untuk berjuang dengan penuh semangat dan dedikasi, sehingga mampu melampaui harapan dalam pemilihan legislatif.
"Pertama, konsistensi para caleg yang tak kenal lelah bekerja keras turun ke lapangan untuk mendapatkan mandat dari masyarakat. Kedua, motivasi besar di bawah kepemimpinan Ketum @airlanggahartarto_official yang visioner dan selalu mengikuti ke mana suara rakyat berpihak," ujarnya.
Menurut Luhut, sejak awal Partai Golkar teguh dalam visi dan misi untuk sejalan dengan pemerintah demi kemajuan bangsa dan negara.
"Kita akan terus berkomitmen untuk bekerja bersama dengan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, mengatasi berbagai tantangan, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia," ucapnya.
Dalam pertemuan di Bali itu, turut hadir Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical, Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Menpora Dito Ariotedjo dan sejumlah pengurus DPP Golkar serta kader.
Sebagai Ketua Dewan Penasihat, Luhut bangga dan berterima kasih kepada ketua umum, pengurus harian, para pengurus DPP, DPD hingga tingkat paling bawah yang berkerja melampaui seluruh harapan partai. Luhut menegaskan tidak akan dan tidak boleh ada yang menggoyang Golkar.
"Saya berharap hasil yang gemilang ini menginspirasi seluruh jajaran partai dari level atas sampai bawah untuk terus berproses, menjadikan Partai Golkar bukan hanya sekedar matang secara ideologis, tetapi juga realistis membaca ke arah mana suara rakyat Indonesia berlabuh. Dan pastinya tidak akan dan tidak boleh ada yang menggoyang partai ini," imbuhnya.
Kedua, Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyinggung gelaran Musyawarah Nasional (Munas) dalam arahannya.
Airlangga mewanti-wanti adanya upaya memecah belah partai menjelang acara Munas yang mengganti ketum partai tersebut.
"Garis bawahi, kami Golkar jangan mau dipecah, Golkar jangan mau dimanfaatkan. Dari sekarang sampai ke Munas pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar," kata Airlangga dalam acara Buka Puasa dan Silaturahmi Partai Golkar se-Indonesia di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (15/3).
Airlangga menekankan elite Golkar solid hingga saat ini. Menko Perekonomian itu menyinggung kehadiran Luhut dan Ical di acara itu.
"Tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior Partai Golkar bersama kita. Tadi Pak Luhut, Pak Aburizal Bakrie mengatakan kalau kita bersatu, tidak ada yang bisa memecah Partai Golkar," katanya.
Ketiga, senada dengan Luhut dan Airlangga, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical, menekankan pentingnya soliditas di kalangan internal partai. Ical mengingatkan jangan sampai kader terpecah belah oleh pihak di luar partai.
"Saya ingin mengamini apa yang disampaikan Pak Luhut tadi, jangan mau dipecah. Jangan mau kita diatur oleh orang luar," kata Ical.
"Jangan mau kita disuruh menari digendang orang lain, kita tabuh gendang sendiri, kita menari di gendang kita sendiri," imbuh dia.
Pesan di Balik Luhut-Ical-Airlangga
Ketua DPP Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menjelaskan pesan para petinggi partai itu disampaikan agar kader tetap fokus dalam proses penghitungan pilpres dan pileg, serta menyiapkan perhelatan pilkada mendatang.
"Ya beliau-beliau menyampaikan bahwa kader Golkar di seluruh tingkatan untuk tetap mengawal hasil pemilu sampai ditetapkan secara pasti jumlah kursinya dan tetap fokus agenda kontestasi pilkada selanjutnya. Karena ada beberapa tahapan-tahapan, mulai dari evaluasi yang telah diberi penugasan, apakah bacakada (bakal calon kepala daerah) tersebut membantu pemenangan pileg/tidak, lantas penjaringan ulang, survei, dan seterusnya," kata Bobby kepada wartawan, Minggu (17/3).
Ketua DPD Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) itu mengatakan tahun politik saat ini memerlukan fokus para kader agar tidak terdistraksi isu yang datang dari eksternal partai.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya soliditas kader menjelang Munas yang akan digelar Desember mendatang.
"Banyaknya tahapan-tahapan ini perlu energi dan fokus, dan supaya tidak terdistraksi terhadap narasi-narasi lain terhadap internal Golkar, selain bahwa Golkar saat ini solid dan Munas tetap sesuai jadwal bulan Desember 2024," kata dia.
Apakah pesan tersebut disampaikan seiring mencuatnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi menjadi Ketum Golkar?
Bobby mengatakan hal itu tak ditujukan kepada pihak mana pun di luar partai. Bobby mengatakan pesan itu disampaikan kepada para ketua DPD agar fokus mempersiapkan agenda politik mendatang.
"Oh nggak ada ditujukan khusus untuk di luar kepengurusan, ya ditujukan pada para ketua-ketua DPD saja bahwa saat ini Golkar solid, agar segera melakukan persiapan-persiapan setelah penetapan hasil pemilu, dan agenda tadi," katanya.
Sumber: detik
Foto: Aburizal Bakrie, Luhut Binsar Pandjaitan, Airlangga Hartarto. (Dok. IG Luhut Pandjaitan)
Di Balik Luhut hingga Airlangga Kompak Bilang Golkar Jangan Terpecah
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar