Breaking News

Diduga Pelaku Anak Oknum Polisi, Tewasnya Santri di Makassar Akibat Perundungan oleh Seniornya Ditutupi Pihak Ponpes


Seorang santri di Tahfizhul Qur’an Al-Imam Ashim Makassar meninggal dunia diduga akibat perundungan.

Santri berusia 14 tahun ini dianiaya oleh seniornya di ponpes hingga harus mengalami gagal nafas akibat luka di kepala.

Pihak Tahfidzul Quran Al-Iman seolah menutupi kasus tewasnya santri ini, diduga pelaku merupakan anak oknum polisi.

Status pelaku yang masih berusia 15 tahun saat ini masih tersangka akan tetapi kasus ini tak kunjung mendapatkan titik terang.

Pihak keluarga korban sampai buka suara supaya kasus ini tak menghilang dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

“Saya harap agar kasusnya tidak terlupakan dan pelaku mendapatkan hukuman sepantas-pantasnya agar pelaku juga mendapatkan celaan dari orang-orang seperti dia mencela korban,” ucap keluarga korban yang dikutip Kilat.com dari Twitter @riansazyn pada 18 Maret 2024.

Diketahui korban masuk dan dirawat di Rumah Sakit Grestelina Makassar pada tanggal 15 Februari 2024 lalu, santri tersebut didiagnosis dokter mengalami gagal nafas akibat kerusakan pada otak kecilnya.

Kerusakan tersebut terjadi akibat sang santri yang mengalami kekerasan dari seniornya dengan cara dipukul berulang kali.

Masalahnya pun sepele, pelaku diduga kesal dengan sikap korban yang hanya ingin bercanda dengan mengetuk-ngetuk kaca jendela perpustakaan.

“Pelaku merasa tersinggung karena korban mengetuk ngetuk kaca jendela perpustakaan, lalu pelaku bertanya ‘kenapa kamu ketuk-ketuk’ dan korban hanya tersenyum,” keterangan keluarga korban.

Alhasil korban dipukul hingga mengalami sejumlah luka di kepala, wajah, dan leher hingga mengakibatkan pembuluh darahnya pecah.

“Seniornya ini memukul berulang kali pada bagian kepala, muka dan juga leher dekat telinga, sehingga korban harus dioperasi dikarenakan pembuluh darah korban pecah,” kata keluarga korban.

“Dokter memberi keterangan bahwa ada luka di bagian belakang kepala, diperkirakan rusak di otak kecil yang menyebabkan gagal nafas,” sambungnya.

Korban kemudian sempat mengalami koma hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia 5 hari (20 Februari 2024) setelah di rawat inap.

Menurut pihak keluarga korban pihak pondok pesantren Tahfizhul Qur’an Al-Imam Ashim memilih untuk diam setelah apa yang terjadi.

Padahal dikatakan sang pelaku tidak hanya sekali dua kali melakukan kekerasan di ponpes, namun pihak Tahfizhul Qur’an Al-Imam Ashim tidak memberikan sanksi atau skors pada pelaku. (*)

Sumber: kilat
Foto: Diduga Pelaku Anak Polisi, Tewasnya Santri di Makassar Akibat Perundungan oleh Seniornya Ditutupi Pihak Ponpes. (Twitter/@riansazyn)
Diduga Pelaku Anak Oknum Polisi, Tewasnya Santri di Makassar Akibat Perundungan oleh Seniornya Ditutupi Pihak Ponpes Diduga Pelaku Anak Oknum Polisi, Tewasnya Santri di Makassar Akibat Perundungan oleh Seniornya Ditutupi Pihak Ponpes Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar