NASDEM dan PKS KEBELET MERAPAT?
Tindakan PKS dan NasDem yang prematur menerima hasil Pemilu dan mengucapkan selamat kepada Prabowo Gibran, padahal Capres Cawapres yang mereka usung sedang mengajukan upaya hukum ke MK, bisa dianggap sebagai ‘kebelet merapat’. Betapa tidak, tindakan ini jelas cacat logika dan etika.
Secara logika, statemen penerimaan hasil Pemilu dan ucapan selamat kepada Prabowo Gibran baik yang disampaikan resmi NasDem oleh Ketumnya Surya Paloh saat konpers, atau ucapan selamat kepada Prabowo Gibran yang disampaikan PKS melalui Jazuli Juwaini (ketua Fraksi PKS) dan penerimaan hasil Pemilu oleh Abu Bakar Al Habsy (Sekjen PKS), jelas cacat logika.
Kalau benar menerima hasil Pemilu dan memberikan ucapkan selamat, kenapa Timnas 01 harus ajukan upaya hukum ke MK?
Atau dibalik. Kalau memang Timnas 01 memiliki bukti kecurangan, tidak terima hasil Pemilu, menggugat ke MK agar keputusan KPU dibatalkan, bahkan meminta mendiskualifikasi Paslon 02, lalu kenapa NasDem dan PKS malah ucapkan selamat kepada Paslon 02?
Sikap politik NasDem dan PKS jelas cacat logika, tidak nyambung dengan ikhtiar hukum yang sedang ditempuh ke MK.
Secara etis, tindakan NasDem dan PKS menerima hasil Pemilu dan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo, juga cacat.
Bertentangan dengan jargon menjunjung etika yang selama ini menjadi visi kampanye politik 01.
Semestinya, etikanya NasDem dan PKS baru bersikap setelah ada putusan MK. Setelah diputus MK, Paslon 01 kalah, barulah secara gentle NasDem dan PKS menyatakan menerima hasil Pemilu dan ucapkan selamat kepada Prabowo.
Karena itu, tidak salah jika publik menduga NasDem dan PKS kebelet merapat. Kebelet ingin berada di lingkaran kekuasaan.
Tidak salah juga, jika publik menilai NasDem dan PKS egois. Setelah suara parlemen mereka naik dalam Pemilu 2024 ini, yang tentu sedikit banyaknya ada dampak dari mengusung Anies sebagai Capres, sekarang malah meninggalkan Anies Cak Imin berjuang sendiri ke MK, dan malah sibuk membangun komunikasi dengan Capres yang menang curang.
Bahkan, NasDem memberikan karpet merah pada Prabowo di NasDem tower. Sorenya, ada buka bersama Anies dan Timnas 01, karpet merah untuk Prabowo sudah digulung.
Terlibat jelas, gaya menjilat Surya Paloh kepada Prabowo. Untuk tujuan apa? Ya, dugaanya untuk merapat. Agar dapat jatah menteri.
Dulu, Prabowo merapat ke Jokowi, masih punya harga diri dan masih menjaga perasaan pendukung. Baru merapat setelah kalah di MK.
Walau, tetap pengkhianat juga, karena janjinya akan timbul tenggelam bersama rakyat.
Kali ini, belum juga ada putusan MK, NasDem sudah ikhtiar untuk merapat. PKS juga sudah ucapkan selamat kepada Prabowo Gibran, padahal Anies Cak Imin menggugat ke MK karena kemenangan Prabowo Gibran dinilai curang.
Jadi, kalau Prabowo kebelet berkuasa, sudah pidato kemenangan saat baru unggul di versi hitung cepat, kini NasDem dan PKS patut diduga kebelet merapat.
Belum ada putusan MK, keduanya sudah berikan ucapan selamat kepada Prabowo Gibran. ***
Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
NASDEM dan PKS KEBELET MERAPAT?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar