Breaking News

Pengamat Militer Cium Adanya Aktivitas Intelijen China dalam Transfer Teknologi C 705 ke Indonesia


Indonesia berhasil membuat rudal anti kapal C 705 versinya sendiri melalui skema transfer teknologi.

Rudal ini diadopsi dari China dimana mereka mau memberikan transfer teknologi C 705 ke Indonesia.

Perlu diketahui jarang ada negara mau memberikan transfer teknologi rudal semacam C 705.

Sebab transfer teknologi rudal sensitif, bisa jadi Indonesia membuat turunan yang lebih proper dari C 705.

Bisa dibilang kebutuhan Indonesia akan rudal anti kapal banyak. Selain di pasang di kapal perang, rudal jenis ini juga akan digunakan sebagai Coastal Defence Indonesia.

Indonesia mencari rudal anti kapal yang bisa diproduksi di dalam negeri.

Cuma China dan Turki yang saat ini mau memberikan transfer teknologi rudal anti kapal.

Baru-baru ini Indonesia sudah menyatakan membeli rudal anti kapal Atmaca.

Atmaca bakal menjadi unsur coastal defence serta diinstal di kapal perang Indonesia.

Kerja sama ini didasari dari kemampuan Roketsan memproduksi Atmaca secara mandiri.

"Atmaca merupakan rudal antikapal yang dikembangkan perusahaan pertahanan Turki, Roketsan dan akan melakukan kerja sama dengan Indonesia.

Baru-baru ini, Roketsan mengunggah video penembakan Rudal Atmaca berbasis darat sebagai sistem pertahanan pesisir, yang berhasil menghancurkan sasaran di laut.

Memiliki hulu ledak tinggi 220 kg, Rudal Atmaca dapat menjangkau lebih dari 200 km, dengan mesin yg ditenagai turbojet," jelas Kemhan RI pada 13 Maret 2024. Wajar saja Indonesia mencoba merengkuh Atmaca.

Supaya ke depan ada banyak opsi tak melulu tergantung dengan Exocet MM40 Block III serta C 705.

Prediksi ke depan Indonesia akan mengembangkan Atmaca dan C 705 supaya lebih mematikan dan akhirnya stop impor rudal anti kapal.

Selain itu Atmaca bakal dipasangkan ke 41 KRI meski dipilah-pilah lagi mana yang masih bisa diinstal rudal anti kapal.

Hal itu untuk mengembalikan fungsi asasi KRI sebagai kapal kombatan, bukan patroli semata.

Selain rudal anti kapal, Indonesia juga berusaha mendapat transfer teknologi rudal balistik KHAN dan hanud Hisar.

Keduanya sama-sama dari Turki meski mereka juga mendapatkan teknologi rudal dari China.

Namun pengamat militer Shahram Akbarzadeh dari Carnegie Corporation New York mencium adanya potensi spionase yang dilakukan China di program transfer teknologi rudal C 705 ke Indonesia.

"Dalam hal kerja sama industri pertahanan, pada tahun 2014, Indonesia mengambil langkah melengkapi tiga kapal KCR 40 miliknya dengan rudal C 705 yang diimpor dari Tiongkok.

Beberapa perwira militer Indonesia menyambut baik kemauan Tiongkok untuk berbagi teknologi militernya dengan Indonesia.

Namun rasa tidak percaya terhadap Tiongkok sudah tertanam sedari lama.

Begitu pula kecurigaan bahwa kesiapsiagaan transfer teknologi tersebut membawa serta motif tersembunyi Tiongkok dalam mengumpulkan sebanyak mungkin data intelijen tentang Indonesia," jelasnya dikutip dari The Forge pada 12 April 2022.

Entah apakah benar ada kegiatan intelijen China dalam proses transfer teknologi rudal anti kapal C 705 ke Indonesia.


Sumber: zonajakarta
Foto: Pengamat militer mencium adanya kegiatan intelijen yang dilakukan China saat transfer teknologi C 705 ke Indonesia
Pengamat Militer Cium Adanya Aktivitas Intelijen China dalam Transfer Teknologi C 705 ke Indonesia Pengamat Militer Cium Adanya Aktivitas Intelijen China dalam Transfer Teknologi C 705 ke Indonesia Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar