Ricuh Pemilu Bisa Bikin Indonesia Kehilangan Duit Rp 1.650 Triliun
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berjalan dengan damai merupakan kabar baik yang mendukung target pemerintah untuk mencapai investasi dalam negeri sebesar Rp1.650 triliun pada tahun 2024.
"Keberlangsungan Pemilu yang kondusif memberikan sinyal positif bagi perkembangan bisnis di Indonesia pada saat ini," ujar Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef).
Usai hasil pemilu diumumkan, para pelaku pasar dan investor juga merespons dengan positif terhadap hasil penghitungan cepat. Hal ini terlihat dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah pemilu.
Dari awal tahun 2024 hingga 16 Februari 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 0,86 persen year to date (ytd), mencapai level 7.335,55.
"Kemarin saya lihat di berita pasar itu merespons positif, mungkin karena ada dinilai ada kepastian berkelanjutan, karena nilai IHSG naik tidak turun, artinya respons pasar positif," ungkap dia, dikutip dari Antara.
Hasil hitung cepat juga menunjukkan kemungkinan satu putaran pemilu, sehingga akan mempersingkat kekhawatiran para investor untuk mulai berinvestasi di Tanah Air.
Usai Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024, pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul berdasarkan quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei.
Esther berharap kondisi kondusif pascapemilu juga terus dapat terjaga demi berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan bangsa.
"Kita berharap itu dijaga terus damai, ke depan responsnya tetap positif terus dan negara Indonesia menjadi lebih sejahtera," ujarnya lagi.
Setelah Presiden dan Wakil Presiden RI yang baru dilantik pada bulan Oktober 2024, investor diharapkan akan mulai menyuntikkan modalnya ke Indonesia. Saat ini, para pelaku pasar terus memantau situasi dalam negeri pasca pemilu yang damai, dan stabilitas politik diharapkan tetap terjaga.
Menurut catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, melebihi target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun (101,3 persen). Investasi tersebut juga berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 1.823.543 orang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah menargetkan aliran masuk investasi pada tahun 2024 mencapai Rp1.650 triliun.
Sumber: suara
Foto: Aksi massa penolak pemilu curang digelar di depan Gedung DPR, Jumat (1/3/2024). [Suara.com/Faqih]
Ricuh Pemilu Bisa Bikin Indonesia Kehilangan Duit Rp 1.650 Triliun
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar