Erupsi Gunung Ruang Bikin PVMBG Keluarkan Peringatan Potensi Tsunami, Ternyata Pernah Hebohkan Warga Sulut pada 2002

Meletusnya Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara pada Rabu, 17 April 2024 malam cukup menggegerkan publik.

Pasalnya, Gunung Ruang mengalami erupsi dengan memuntahkan lavar pijar juga menimbulkan petir di sekitar area letusan.

Bahkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami usai Gunung Ruang mengalami erupsi.

Tak hanya itu, PVMBG juga meminta masyarakat mewaspadai jatuhnya material vulkanik dari Gunung Ruang seperti batu pijar dan awan panas.

"Masyarakat di Pulau Tagulandang khususnya yang bermukim di dekat pantai agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan seperti dikutip Kilat.com dari Antaranews Kamis, 18 April 2024.

Berdasarkan laporan terbaru, kondisi Gunung Ruang pada Kamis, 18 April 2024 pagi mengeluarkan asap dari kawah utama.

"Asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 1.000 sampai 1.800 meter dari puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ruang Julius Rampolii.

Sementara itu, warga yang tinggal di dekat Gunung Ruang sudah menjalani evakuasi mandiri.

"Warga mulai melakukan evakuasi mandiri sejak sore hari. Kami sudah memberikan imbauan," ucap Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Juliana DJ Rumambi ST.

"Jadi ada dua desa yang dihuni warga yaitu Desa Pumpente sebanyak 332 jiwa dan Desa Laimpatehi sebanyak 506 jiwa masuk dalam KRB (Kawasan Rawan Bencana), tuturnya.

Secara administratif, gunung api ini berlokasi di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Ruang merupakan jenis gunung api bertipe strato.

Berdasarkan catatannya, Gunung Ruang pernah mengalami erupsi pada tahun 1808.

Saat itu, Gunung tersebut memiliki interval erupsi 1 hingga 30 tahun hingga akhirnya 'tertidur'.

Gunung ini kembali memperlihatkan aktivitasnya pada 2002 silam.

Di mana saat itu Gunung Ruang mengeluarkan awan panas yang mengakibatkan kerusakan lahan pertanian warga dan permukiman.

Sempat kembali 'tertidur' selama 22 tahun, gunung ini kembali aktif dengan memuntahkan sejumlah material vulkaniknya seperti lava, gas, batu pijar, abu hingga petir yang mulai terpantau sejak 16 April 2024 lalu. (*)

Sumber: kilat

Foto: Gunung Ruang mengalami erupsi. (twitter.com/mbullBIGWIN)