Farhat Abbas Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama Meski Sudah Minta Maaf

Baca Juga

Pengacara Farhat Abbas telah melaporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya.

Seperti diketahui, pelaporan Gilbert Lumoindong ini berkenaan dengan khotbah kontroversialnya yang menyinggung ajaran agama Islam.

Dalam unggahan akun X @PartaiSocmed, tampak surat laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/2030/IV/2024/SPKT/Polda Metro Jaya pada 16 April 2024 dengan pelapor atas nama Farhat Abbas.

Dalam laporan tersebut, Farhat melaporkan Gilbert atas dugaan tindak pidana penistaan agama UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP.

Sebagaimana dimaksud dalam pasal 156 a KUHP yang berbunyi, "Perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia".

Sementara itu, laporan tersebut dibuat satu hari setelah Gilbert mendatangi kediaman Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekalogus mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk meminta maaf.

"Saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," ujar Gilbert pada 15 April 2024.

Selain itu, Gilbert juga telah menyambangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada hari dia dilaporkan.

Kedatangan Gilbert itu pun disambut baik oleh jajaran pimpinan MUI.

"Saya ingin betul-betul memohon maaf untuk segala yang terjadi dan kalau ada salah ucap, salah pengertian, salah diksi, dan segala macam salah dalam percakapan saya dalam ceramah saya kepada umat muslim maupun umat lain juga yang merasa terganggu dengan ceramah itu. Sekali lagi saya mohon maaf," kata Gilbert di kantor MUI pada 16 April 2024.

Dalam kesempatannya itu, Gilbert pun menegaskan dirinya tidak ada niat untuk melecehkan agama Islam.

"Saya tidak ada niat, saya menghormati, mencintai dan menghargai umat mayoritas dalam hal ini umat Muslim," tutur dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar potongan video khotbah Gilbert yang menuai kecaman.

Dalam khotbahnya itu, ia membandingkan besaran zakat dalam agama Islam dan Kristen.

“Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu (zakat) 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, (kami) disucikan oleh darah Yesus,” ujar Gilbert.

Tak hanya itu, ia juga sempat menyinggung gerakan sholat yang dinilai sulit.

“Kita kan bayar 10 persen, makanya kita kebaktian tenang aja, paling berdiri, tepuk (tangan), ya santai. Tapi kalau 2,5 setengah mati. Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, nggak semua orang bisa. Tapi yaudahlah, 2,5 (persen zakatnya),” tambahnya. (*)

Sumber: kilat

Foto: Potret Farhat Abbas dan Pendeta Gilbert Lumoindong (Instagram/@farhatabbasofficial @pastorgilbertl)