Kisah Anak Pendiri Hamas yang Membelot Jadi Mata-Mata Israel
Mosab Hassan Yousef, putra salah satu pendiri Hamas, Sheikh Hassan Yousef mendesak agar Israel membunuh para pemimpin kelompok Hamas, termasuk ayahnya sendiri.
Yousef juga mendesak Israel untuk membunuh ayahnya jika sandera yang tersisa tidak dibebaskan oleh Hamas.
Ia menjadi terkenal setelah membelot ke Israel dengan menjadi agen Shin Bet lalu keluar Islam atau murtad.
Anak Murtad tersebut memposting seruan tersebut melalui unggahan di X pada hari Rabu, 29 November 2023.
Yosef saat ini tinggal di Amerika Serikat karena nyawanya terancam pasca pengkhianatan yang dilakukannya beberapa tahun lalu.
“Hamas telah melancarkan perang psikologis melawan kemanusiaan. Mereka ingin melepaskan ribuan pembunuh massal kembali ke jalanan dengan imbalan sandera Israel," kata Yousef dalam unggahan video di X.
Yosef mengatakan, Israel tidak mampu melakukan hal ini, namun umat manusia juga tidak mampu melakukan hal ini, karena pembebasan para pembunuh massal akan berarti kematian banyak orang tidak bersalah lainnya.
“Israel tidak boleh berkompromi,” ujarnya.
“Saya memahami bahwa Israel harus berkompromi dalam satu atau dua minggu terakhir untuk membebaskan anak-anak, perempuan, orang lanjut usia, dan warga sipil yang tidak berdaya.
Yousef mengatakan kembali, sandera yang tersisa, terutama tentara, mereka yang gagal membela diri dan membela warga sipil di komunitas selatan ketika mereka ditangkap, harus diperlakukan sebagai tawanan perang.
"Israel harus mengubah prioritasnya dari misi penyelamatan sandera ke serangan yang berfokus pada pemberantasan Hamas,” dia menjelaskan.
Yousef memperingatkan kepada Israel, bahwa Hamas akan berusaha untuk memperpanjang perundingan tanpa batas waktu untuk menghindari berakhirnya gencatan senjata.
Yousef juga menunjuk pada anggota Hamas yang ditahan di penjara-penjara Israel, dengan mengatakan, "Israel harus menggunakan kartu ini.
"Inilah saatnya Israel perlu menggunakan orang-orang biadab Hamas di penjara untuk menekan kepemimpinan Hamas di mana pun agar melepaskan para sandera," katanya.
Yousef juga mengatakan kembali, Israel tidak bisa terus seperti ini.
"Tahanan seperti Ibrahim Hamed dan Abdullah Barghouti harus dijatuhi hukuman mati. Hamas harus memiliki jangka waktu satu atau dua atau enam bulan untuk memulangkan para sandera,” katanya.
Jika mereka tidak mengembalikan sandera dalam waktu tersebut, kata Yousef, Israel harus mengeksekusi para pemimpin tinggi Hamas di penjara, terutama para pembunuh massal.
"Ketika saya mengatakan eksekusi para pemimpin tinggi Hamas , maksud saya tidak ada pengecualian. Itu termasuk ayah saya sendiri, salah satu pendiri gerakan Hamas. Dalam perang ini, tidak ada pengecualian," tambah Yousef.
Yousef megaku melakukan kesalahan sekitar 10 atau 15 tahun yang lalu ketika menyelamatkan nyawanya berkali-kali.
“Dia seharusnya mati atas tindakannya dansSaya menyelamatkan nyawanya, keadaan tidak berubah dan keadaan menjadi lebih buruk,” ucapnya.
Dalam video tersebut, Yousef mengatakan lagi, “ Saya memberikan izin kepada pemerintah Israel untuk mengeksekusi semua pemimpin tertinggi Hamas di penjara sebelum kita mengejar mereka di Gaza dan sebelum kita mengejar mereka di Qatar.
"Sekali lagi, saya tegaskan, tidak ada pengecualian bagi siapa pun," kata Yousef.
“Kalau ini yang diinginkan Hamas, pembebasan para pembunuh massal itu, maka menurut saya ini adalah kepala ularnya,” lanjut Yousef.
Kepala ular saat ini bukan berada di Qatar atau di Gaza, lanjut Yousef melainkan di penjara-penjara Israel. Jika Israel tahu bagaimana mengelola dan memainkan kartu ini melawan Hamas.
“Saya jamin kembalinya semua sandera dan kekalahan Hamas,” lanjutnya.
Yousef juga menyerukan agar Qatar tidak digunakan sebagai mediator selama hal tersebut memungkinkan para pemimpin Hamas untuk tetap berada di negara tersebut dan agar Israel memperlakukan Qatar sebagai negara musuh sampai Qatar mengusir Hamas.
Yousef meminta Israel untuk menuntut Qatar mengusir Hamas dalam waktu satu bulan dan melakukan pembunuhan di Qatar jika mereka tidak diusir.
Putra salah satu pendiri Hamas ini menambahkan bahwa, di Gaza, IDF harus berkonsentrasi pada para pemimpin Hamas dan tidak boleh merasa berada di bawah tekanan apa pun untuk menyelesaikan tujuannya dalam jangka waktu tertentu.
Dia menambahkan bahwa IDF harus lebih berhati-hati agar tidak merugikan warga sipil pada tahap ini.
Sumber: disway
Foto: Mosab Hassan Yousef, putra salah satu pendiri Hamas Sheikh Hassan Yousef mendesak agar Israel membunuh ayahnya-MosabHasanYOSEF/X-
Kisah Anak Pendiri Hamas yang Membelot Jadi Mata-Mata Israel
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar