Adegan di Film Vina Sebelum 7 Hari Tak Sesuai Fakta Persidangan, Pakar Hukum Minta Rumah Produksi Tanggung Jawab Usai Ciptakan Opini Liar

Pakar Hukum, Boyke, menilai film Vina Sebelum 7 Hari bertanggung jawab atas beredarnya opini liar terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Menurut Boyke, film Vina Sebelum 7 Hari yang diklaim berdasarkan kisah nyata itu justru menampilkan adegan berbeda dari fakta di persidangan.

Dalam film Vina Sebelum 7 Hari, disebutkan bahwa salah satu pelaku pembunuhan Vina Cirebon yakni Pegi alias Perong adalah anak seorang pejabat kepolisian.

"Fakta secara de jure dan de facto nya egi/pegi alias perong bukan lah sebagai seorang anak dari orang tua yang ber tugas di kepolisian republik indonesia melainkan menurut informasi Egi/pegi alias perong yang telah diringkus oleh pihak kepolisian ini adalah anak dari seorang asisten rumah tangga," katanya pada 24 Mei 2024.

Oleh karena itu, rumah produksi yang menggarap film tersebut yakni Deep Company harus meluruskan kisah di Vina Sebelum 7 Hari.

"Produksi film yang membuat film tersebut yang mana pendiri nya adalah Dheeraj Kalwan, harus menarik kalimat 'KISAH NYATA' dalam tulisan judul film tersebut," ungkapnya.

Boyke kemudian mengatakan film tersebut juga harus ditarik dari peredaran karena kisah di dalamnya yang berbeda dengan putusan dalam amar pertimbangan dalam pokok perkara pembunuhan Vina Cirebon.

"Film tersebut harus di tarik dari peredaran dan merubah beberapa adegan yang memang tidak sesuai fakta fakta persidangan," tuturnya.

Ia juga dengan tegas akan mengirimkan somasi kepada Deep Company apabila tuntuannya tidak dikabulkan.

"Apabila dalam waktu dekat ini mereka masih tidak mau menarik adegan dan menghapus kalimat dalam flayer judul film tersebut,saya akan berkordinasi dengan jajaran kepengurusan Ikatan keluarga alumni fakultas hukum unpas untuk mengajukan somasi terbuka untuk pihak deep company," pungkasnya.

Sumber: kilat

Foto: Film Vina Sebelum 7 Hari. (Deep Company)