Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan yang juga Praktisi dan Pengamat PAUDNI Menolak adanya Study Tour...!!?
MELIHAT Berita yang sedang Viral dari kemarin hingga Hari ini Terkait Kecelakaan di Subang yang menewaskan 11 Orang Jiwa yang mana yang banyak Tewas dari Kalangan Pelajar SMK seharusnya Pihak Sekolah bahkan dari TK hingga SMA sederajat seharusnya Pihak Sekolah itu sudah tidak Zamannya untuk Study Tour ke Luar Kota bahkan dalam Kota sendiri, inilah tanggapan dari Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, Gr selaku Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan serta sebagai Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal: STOP ! STUDY TOUR Tidak banyak manfaat dan faedahnya hanya menyulitkan Orang Tua, Lagipula Jaman sudah canggih jika hanya untuk mengenal tempat wisata dapat dipelajari dari Internet, Toh kasihan Orang Tua dan seharusnya kalau mau buat Acara apapun cukup di Sekolahnya saja tidak perlulah Study Tour segala, tandasnya. Serta Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan anggaran biaya yang cukup besar.
Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal mengimbau kepada seluruh para pendidik di sekolah baik sekolah negeri maupun swasta untuk mengkaji ulang terkait kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini tidak wajib, karena tidak termasuk agenda Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Musyawarah dulu, diskusikan dulu bersama-sama, karena ini menyangkut anggaran biaya yang dapat membebani siswa terutama orang tua (wali murid)”, kata Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal
Menurut Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, pelepasan acara kelulusan siswa bisa dilaksanakan di sekolah dengan efisiensi anggaran biaya.
“Jangan pihak sekolah dengan keputusannya langsung melayangkan surat edaran kepada siswa. Jika ada orang tua siswa yang tidak mampu dan keberatan dengan kegiatan tersebut silahkan menyatakan sikapnya” ujar Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan serta Praktisi dan Pengamat PAUDNI ini.
Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal menjelaskan, bahwa tidak ada kewajiban bagi siswa untuk mengikuti kegiatan study tour, dan tidak boleh ada unsur paksaan.
Tidak ada sanksi yang diberikan kepada siswanya jika menolak kegiatan study tour tersebut. Dinas Pendidikan (Disdik) di Kota maupun Kabupaten harus segera memanggil kepala sekolah yang memaksakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut”, tandas Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, Semoga Tidak ada kembali namanya Study Tour atau Darma Wisata ataupun apalah namanya cukup Kegiatan hanya di Sekolah saja yang tidak menelan anggaran dana yang Besar serta tidak akan ada Korban Jiwa apabila Keluar Kota/Daerah.
Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan yang juga Praktisi dan Pengamat PAUDNI Menolak adanya Study Tour...!!?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar