Breaking News

Anies Itu Levelnya bukan Lagi Menteri, Apalagi Gubernur


Perjalanan hidup dan politik Anies yang sangat terjal dan berliku insya Allah bakal sampai di puncak, dengan kuasa dan pertolongan Allah. Hanya orang-orang yang tangguh, berintegritas, tulus, sabar dan tawakkal yang bisa menghadapi cobaan berat seperti yang dialami oleh Anies.

Tantangan yang harus dihadapi Anies begitu berat, selain harus menghadapi penguasa zalim topangan oligarki taipan dan China kimunis yang terus ingin “mematikan” kiprahnya, juga harus menghadapi partai-partai pendukungnya yang lebih berorientasi jabatan, kekuasaan, dan mengalirnya pundi-pundi untuk partai.

Bisa dimaklumi kalau partai-partai pengusungnya lebih berorientasi pragmatis karena berkaitan dengan keberlanjutan kehidupan partai. Barangkali akan begitu banyak badai jika partai harus beroposisi, sehingga tujuan dan filosofi partai bukan lagi berjuang untuk rakyat, tapi demi “mengamankan” partainya dari bidikan penguasa yang imbasnya keberlangsungan partai bakal terganggu.

Apakah PKS juga akan mengambil langkah yang sama dengan Nasdem dan PKB ? Jika ya, berarti Anies memang harus berjuang sendiri.

Banyak para pendukung setia Anies yang mengusulkan agar dibentuk ormas, partai politik, ada yang mengusulkan gabung Prabowo-Gibran ada yang mengusulkan Anies kembali jadi Gubernur DKI, dan banyak yang mengusulkan Anies hanya membentuk Gerakan Perubahan saja.

Semua usulan itu tentu baik yang dilandasi karena kecintaan para pendukung kepada Anies. Anies sendiri harus sangat berhati-hati dalam mengambil setiap opsi, karena kalau salah pilih bisa jadi bumerang dan menjatuhkan reputasi Anies.

Mari kita timbang baik buruknya usulan di atas

Pertama, Membentuk Ormas

Opsi ini bisa menghimpun para pendukung Anies kedalam satu wadah. Tapi dampak buruknya Anies hanya menjadi tokoh bagi pendukung ormasnya saja, bisa berseberangan dengan ormas lain. Sebaiknya opsi ini diabaikan.

Kedua, Membentuk Parpol baru

Opsi ini juga bagus, tapi jika opsi ini yang ditempuh tidak ubahnya parpol-parpol lain jika ingin survive maka harus mau menjilat rezim agar mendapat dana untuk keberlangsungan partai. Sebaiknya opsi ini diabaikan

Ketiga, Menjadi Menteri Prabowo-Gibran. (jika jadi dilantik)

Bagi para pejuang kebenaran dan keadilan, kemenangan Prabowo-Gibran itu cacat hukum, cacat moral, dan cacat etika karena dihasilkan dari pemilu yang curang dan ada rekayasa hukum. Bergabung dengan Prabowo-Gibran artinya mendukung kecurangan dan keberlanjutan dan meninggalkan gerakan perubahan. Sebaiknya opsi ini diabaikan karena akan mengkgianati para pendukung (setia)-nya.

Keempat, Menjadi Gubernur DKI

Dengan pengalaman tahun 2017, di mana Ahok yang didukung rezim Jokowi bisa kalah oleh Anies, hampir dipastikan untuk Pilgub 2024 Jokowi bakal ikut cawe-cawe dan tidak akan membiarkan Paslon di luar dukungam Jokowi menang. Jika ini yang terjadi, kalaupun Anies maju Pilgub bisa saja Anies “dikalahkan” oleh kelicikan dan kecurangan rekayasa Jokowi. Jika Anies kalah di Pilgub, habislah sudah panggung politik Anies. Sebaiknya opsi ini diabaikan.

Kelima, Membentuk gerakan perubahan

Menurut hemat penulis ini adalah opsi terbaik yang akan tetap melambungkan nama Anies, tidak membatasi diri pada golongan identitas tertentu tapi menghimpun semua elemen rakyat yang memiliki kesamaan visi, misi, dan kerangka berfikir.

Jika saja bisyarah para ulama kasyaf dan sinyal-sinyal alam terwujud, maka dalam waktu dekat Anies akan memimpin negeri ini.

Selain Anies layak untuk menjadi pemimpin negeri, Anies juga layak untuk berperan di dunia internasional. Bukan saja rakyat Indonesia yang butuh Anies, tetapi juga dunia.

Saat ini ituasi negara Indonesia sedang tidak baik-baik saja yang menyebabkan kemampuan Anies tidak terberdayakan secara optimal, bahkan cenderung untuk dimatikan.

Jika saja para pemimpin dan elit-elit negeri ini lebih peduli kepada kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat, tidak egois dan ambisius terhadap jabatan dan kekuasaan, niscaya Indonesia akan keluar krisis multidinensi dan bakal segera menjadi negara yang maju, perekonomian tumbuh dengan baik, negara akan adil, aman dan sentosa, dan rakyat pun makmur dan sejahtera.

Dan kesemua harapan itu akan terwujud jika Anies yang memimpin negeri ini.

Semoga Allah segera menurunkan pertolongan-Nya agar negara Indonesia bisa terselamatkan dari penjajahan China.

Bandung, 25 Syawwal 1445

Oleh: Sholihin MS
Pemerhati Sosial dan Politik

Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Anies Itu Levelnya bukan Lagi Menteri, Apalagi Gubernur Anies Itu Levelnya bukan Lagi Menteri, Apalagi Gubernur Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar