Breaking News

Kenapa Kasus Tragedi Kemanusiaan KM.50 Jakarta-Cikampek tidak difilmkan seperti Film Vina?!


Melihat Berita Iklan dari kemarin di berbagai platform Media baik TV, Internet, dllnya banyak Iklan terkait Film Vina Cirebon, yang jadi persoalan kenapa Kasus Vina Cirebon sudah 9 tahun Silam Kini di ankat kembali dan di cari 3 orang otak pembunuhnya oleh POLDA JABAR, terus bagaimana kasus Tragedi Berdarah Korban kebiadaban kemanusiaan pada KM.50 Ja-Pek (Jakarta-Cikampek) ??? Ayo angkat kembali, usut sampai tuntas otak pembunuhan 6 Laskar FPI, meskipun TKP Rest Area KM.50 Ja-Pek ditutup selamanya. POLICE BRURALITY AND THE EXTRAJUDICIAL KILLINGS, Ketika Itu Kejadian tahun 2020, Kondisi Tragis dan memilukan yang dialami keenam jenazah anggota Laskar FPI dalam tragedi berdarah KM-50 Tol Jakarta Cikampek. Ciri-ciri luka yang mirip dengan pembantaian sebelum dilakukan penembakan yang berujung kematian.

Informasi ini dihimpun oleh para saksi saat memandikan keenam jenazah dan dibenarkan oleh kuasa hukum Adv. Aziz Yanuar, SH, MH saat dikonfirmasi pada Kamis, (17/12/2020). Tiga dari enam jenazah mengalami bengkak dan melepuh di bagian alat vital atau kemaluan diantaranya Muhammad Reza, Lutfi Hakim, Ahmad Sofiyan alias Ambon.


Keterangan kondisi keenam jenazah sebagai berikut :

1. Andi Oktavian, 33 tahun

– Bengkak dan lebam pipi bagian kiri.
– Luka tembak di mata kiri.
– Tiga luka tembak di dada bagian kiri.
– Kulit bagian punggung melepuh.
– Lecet di bagian kepala sekitar 5 CM.
– Kulit bagian pantat melepuh.

2. Faiz Ahmad Syukur, 22 tahun (Mahasiswa UNINDRA Jakarta)

– Lebam di bagian kening.
– Dua luka tembak di dada kiri (satu diatas puting, satu di bawah puting). Ada warna kehitaman di luka tembak.
– Jahitan di bagian leher.
– Luka tembak di paha kanan.
– Luka tembak di tangan kiri.

3. Muhammad Reza, 20 tahun

– Pipi dan kening bengkak lebam dan menghitam.
– Tangan kiri melepuh.
– Darah masih keluar dari bekas luka bagian belakang.
– Kemaluan bengkak dan melepuh.

4. Muhammad Suci Khadavi, 21 tahun

– Lebam mata kiri.
– Tiga luka tembak di dada kiri (satu diatas puting, dua di bawah puting).

5. Lutfi Hakim, 25 tahun

– Hampir semua kulit belakang melepuh.
– Empat luka tembak berdekatan di dada kiri. Bekas lubang menghitam.
– Kemaluan bengkak dan melepuh.

6. Ahmad Sofiyan alias Ambon, 26 tahun

– Dua luka tembak di dada kiri.
– Kemaluan bengkak dan melepuh.

Dari keenam jenazah tersebut mengalami sembilan belas lubang yang diduga akibat penembakan dari jarak dekat.

Ade Firmansyah, dokter ahli forensik dari RSCM menjelaskan bahwa salah satu ciri luka tembak jarak dekat ialah tanda berwarna hitam pada bagian tubuh. Luka itu terbentuk karena mesiu yang menempel di kulit. 

Akankah Kasus Kemanusiaan Tragedi Berdarah KM.50 Jakarta Cikampek di Filmkan seperti halnya Film Vina Cirebon..?!.

Puisi: Sudah Merdeka Kok Masih Disiksa


Oleh; Al Ustadz Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, Gr
(Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal)


Jangan Bunuh Saudaramu (Umat ISLAM), Firman ALLOH :

وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً

“Dan barang siapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja maka balasannya ialah Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Alloh murka kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya”. (QS. An Nisaa’: 93).

Ketika Kita melewati KM.50 Ja-Pek (Jakarta Cikampek) jangan lupakan dengan tragedi berdarah di sana yang mana 7 rakyat sipil tewas dibunuh oleh Manusia Laknatulloh. Semoga yang membunuh 7 rakyat sipil yang insya Alloh Tabarakalloh mereka adalah Syuhada mendapat teguran langsung dari Alloh Tabarokta Wa Ta'ala beserta keturunannya karena membunuh (Umat Islam) dalam agama Islam itu haram dan termasuk dosa besar. Insya Alloh sebuah Puisi ini mengingatkan akan 7 Syuhada di KM.50 Ja-Pek dan do’akan selalu kebaikan untuk mereka ketika Anda melewati jalur tersebut meskipun sudah ditutup selamanya.

Puisi: Sudah Merdeka Masih diSiksa

Indonesia apakah sudah merdeka?
Anak bangsa masih banyak disiksa
Raganya kini berkubang tanah
Namanya masih segar dalam lilin menuntut keadilan

6 Laskar penjaga
Di KM 50 tragedi berdarah
Kode-kode kembali ke markas
Paginya sudah tak berbekas


6 jasad telah diserahkan ke keluarga
Bersama kejanggalan demi kejanggalan
Atas apa raga ini disiksa
Hingga hilang nyawa yang tiada dua


Sang Brigadir terhormat
Sniper ulung kelas kakap
Berinisial J
Dikabarkan juga tewas di tangan sesama aparat

Jasadnya kemudian diautopsi
Diantar ke keluarga sempat tak boleh buka peti jenazah
Mengundang seribu tanya
Atas dosa apa meninggal dengan cara di luar nalar

6 Laskar dan Brigadir J
Anak bangsa yang tak merdeka sebab disiksa
Katanya penjajah sudah tak ada
Apa ini tanda penjajah berubah wajah?

Turut berdukacita atas kepergian anak bangsa
Meski Indonesia sudah merdeka
Ternyata masih ada siksa
Yang Alloh sudah mencatat dalam rapor amal yang diperbuat.

Penulis (UAF/Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal) memohon agar ada yang buat Film terkait dengan KM.50 Jakarta Cikampek lebih baik daripada Film Vina Cirebon.

Semoga Bermanfaat, Barokallohu fiikum.

Hasbunalloh wani'mal wakil ni'mal Maula wa'niman natsir.

Salam Ahadun Ahad ☝🏼 Allohu Akbar ✊🏻 Isy Kariman Aw Mut Syahidan (Hidup Mulia Atau Mati Syahid)

______________________________________
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Kenapa Kasus Tragedi Kemanusiaan KM.50 Jakarta-Cikampek tidak difilmkan seperti Film Vina?! Kenapa Kasus Tragedi Kemanusiaan KM.50 Jakarta-Cikampek tidak difilmkan seperti Film Vina?! Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar