Penampakan Surau Selamat dari Banjir Lahar Dingin Marapi dan Cafe Paling Romantis yang Porak Poranda
Surau Kasiak An Nur yang berada di Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Agam, Sumbar jadi saksi bisu ganasnya banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Banjir lahar dingin Gunung Marapi memporak porandakan sejumlah bangunan, termasuk bangunan kafe paling romantis di Lembah Anai.
Di tengah bencana Banjir lahar dingin itu, ada keajaiban, Surau Kasiak An Nur tetap berdiri kokoh padahal bangunan di sekitarnya roboh.
Diketahui banjir lahan dingin Marapi melanda Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Darat Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (11/5/2024) malam.
Bencana alam ini mengakibatkan puluhan korban jiwa hingga kerusakan bangunan rumah hingga fasilitas umum.
Jalur Padang-Bukittinggi, tepatnya di kawasan Lembah Anai juga sempat terputus
Sejumlah bangunan di Bukik Batabuah Agam rusak dan hancur seusai diterjang banjir lahar dingin Marapi Sumbar, Minggu (12/5/2024).
Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus mengatakan data sementara bangunan yang terdampak sekitar 100 lebih.
"Kira-kira ada ratusan, bangunan yang terdampak. Sementara itu puluhan bangunan yang terbawa banjir lahar dingin," katanya, Minggu (12/5/2024).
Namun, meski sejumlah bangunan hancur ada sebuah surau yang masih berdiri kokoh.
Yakni Surau Kasiak An Nur yang berada di Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Agam.
Sementara itu, menurut Firdaus, total warga yang terdampak lebih dari 100 KK dan yang menjadi korban hingga pukul 11.00 WIB sebanyak 8 orang.
"Kalau total warga yang terdampak sekitar ratusan KK, kemudian warga yang menjadi korban sekitar 8 orang."
"Saat ini tim gabungan masih mencari jika ada tambahan korban, tapi mudah-mudahan tidak ada lagi," harapnya.
Firdaus menyebutkan, ratusan warga yang terdampak saat ini diungsikan ke beberapa fasilitas umum, seperti ke sekolah-sekolah dan musala serta ke rumah saudara masing-masing.
Ia juga menyebutkan warga yang mengungsi juga sangat membutuhkan bantuan.
Kafe Paling Romantis di Lembah Anai Luluh Lantak Tersapu Banjir Lahar Dingin Marapi
Lembah Anai merupakan satu di antara destinasi wisata di Sumatera Barat.
Yang menarik di situ adalah pemandangan air terjun dan sungai yang membelah jalan nasional, yang menghubungkan Padang-Bukittinggi.
Banyak orang yang melintasi jalan tersebut mampir dan istirahat sejenak menikmati keindahan Lembah Anai sambil minum kopi atau sarapan di kafe sekaligus restoran Xakapa.
Kini restoran yang nuansanya romantis dan berlokasi persis di tepi sungai itu luluh lantak akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sabtu (11/5/2024).
Tak ada yang tersisa dari bangunan restoran tersebut.
Hanya terlihat badan jalan yang dahulunya menjadi tempat parkir kendaraan pengunjung restoran.
Menurut Eka (50), warga sekitar, bangunan restoran Xakapa terbawa banjir bandang lahar dingin.
"Banjirnya sangat cepat dan tiba-tiba, jadi tidak ada yang melihat pasti bagaimana bangunan cafe itu hilang," ujarnya.
Kendati bangunan Cafe Xakapa hilang, beberapa meter dari sana ada bangunan masjid yang masih kokoh, namun tidak terusik oleh banjir bandang.
Saat di lokasi kejadian beberapa warga terdengar bergurau, bahwa Cafe Xakapa sudah berlayar sesuai namanya
Banjir lahar dingin melanda dua kabupaten, yakni Agam dan Tanah Datar.
Tercatat 38 orang meninggal dan puluhan lain masih dinyatakan hilang.
Kemungkinan korban tewas bertambah seiring pencarian yang dilakukan Tim SAR dan aparat yang bertugas.
Ustaz Ponpes Diniyah Limo Jurai Sungai Pua jadi Korban Banjir
Keluarga pondok pesantren (Ponpes) Diniyah Limo Jurai Sungai Pua berduka.
Ustad H. Syaukani Sani, Dewan Guru meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di Agam, Sabtu (11/5/2024) malam.
"Semoga Almarhum Husnul Khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan," tulis akun resmi instagram Ponpesdiniyahlimojurai, Minggu (12/5/2024).
Sebelumnya, diberitakan akibat curah hujan di kawasan Gunung Marapi mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin ke sejumlah wilayah aliran sungai di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat,Sabtu (11/5/2024) malam.
Dari informasi yang diterima tim TribunPadang.com, banjir lahar dingin terjadi di Nagari Bukik Batabuah, Nagari Sungai Pua, Nagari Aie Angek, Nagari Koto Baru, Nagari Batipuah dan beberapa wilayah lainnya.
Dari video yang diterima tim TribunPadang.com, tampak aliran banjir meluap ke jalan dan masuk ke dalam rumah warga.
Penyebab Banjir Lahar Dingin Akibat Aliran Sungai Tertutup
Wali Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) Firdaus mengungkapkan penyebab banjir lahar dingin yang terjadi, Sabtu (11/5/2024) malam.
Menurutnya, penyebab banjir lahar dingin ialah karena aliran air sungai yang tertutupi oleh dua tiang penyangga.
Kemudian dipenuhi material lumpur dan kayu, lalu meluap.
"Penyebab dan lokasinya masih sama. Banjir yang kali ini lebih parah daripada sebelumnya, lebih banyak yang hancur, bahkan ada korban meninggal dunia," katanya.
Hingga Minggu siang yang sudah terdata menjadi korban di Nagari Bukik Batabuah sebanyak delapan orang.
"Saat ini masih dilakukan pencarian, mudah-mudahan tidak ada tambahan korban jiwa lagi," harapnya.
Sumber: tribunnews
Foto: Kolase Surau Kasiak An Nur yang berada di Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat dan Bangunan di Lembah Anai luluh lantak dan potret kafe sekaligus restoran Xakapa. Bangunan sekitar termasuk kafe paling romantis di Lembah Anai porak poranda tersapu banjir lahar dingin Marapi, Surau Kasiak An Nur di Agam tetap kokoh/Kolase foto Tribunnews.com/Kolase Instagram @xakapa.id
Penampakan Surau Selamat dari Banjir Lahar Dingin Marapi dan Cafe Paling Romantis yang Porak Poranda
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar