Ungkap Penyebab Kasus Vina Cirebon yang Tak Kunjung Usai, Eks Kapolda Jabar: Saat Itu Kasus Tersebut...

Kapolda Jabar periode 2016-2017 Irjen Pol. (Purn) Anton Charliyan akhirnya angkat bicara terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon yang saat ini masih menjadi perhatian publik.

Baru-baru ini, Kapolda Jabar periode 2016-2017 Irjen Pol. (Purn) Anton Charliyan mengaku dirinya siap bertanggung jawab terkait kasus Vina Cirebon.

Kapolda Jabar periode 2016-2017 Irjen Pol. (Purn) Anton Charliyan awalnya menjelaskan kasus Vina Cirebon hanya ditangani di tingkat Polres pada delapan tahun silam.

Hal ini lantaran saat itu, kasus tersebut belum menjadi perhatian publik.

"Waktunya kurang jelas tetapi saat itu kasus tersebut tidak menjadi atensi, tidak menimbulkan friksi-friksi maupun keresahan masyarakat," kata Anton seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube TvOne Rabu, 29 Mei 2024.

"Sehingga, apabila kasus tersebut tidak menimbulkan keresahan masyarakat, biasanya Polda tidak turut campur hanya mungkin bimbingan teknis saja," ujarnya.

Dirinya lantas mengaku siap untuk bertanggung jawab untuk ikut mengusut meski telah memasuki masa pensiun.

Anton juga mengatakan dirinya telah mendapatkan informasi terbaru dari pihak penyidik terkait dua DPO yang dihilangkan dalam kasus tersebut.

"Karena tidak ada anak buah yang salah, yang salah adalah pimpinannya, apabila pada saat itu saya sebagai Kapolda diminta pertanggung jawaban, saya siap," ungkapnya.

"Ini juga saya tanyakan kepada rekan-rekan penyidik yang ada di Polda Jabar, apa betul apa tidak salah, tiga (DPO red.) menjadi satu?," ucapnya.

Sementara para penyidik kata Anton, hanya mengacu pada keterangan saksi dan terpidana terkait DPO.

Sedangkan para saksi dan terpidana telah merubah keterangannya.

"Nah dalam hal ini mereka (penyidik red.) menyatakan 'mohon maaf pak memang untuk saat ini, keterangan-keterangan dari saksi-saksi maupun keterangan daripada tersangka terdahulu, tidak menunjukkan signifikan ke arah DPO-DPO yang ada," kata Anton sambil menirukan ucapan penyidik.

"Sehingga dengan demikian, bukan makin mengerucut malah makin pabaliut, makin ke mana-mana," sebutnya.

Dirinya lantas berkaca pada kasus Marsinah yang sempat ditanganinya.

Di mana kasus Marsinah dibuka kembali 15 tahun sesudah peristiwa.

"Mohon maaf, saya pernah menangani kasus Marsinah, baru dibuka 15 tahun yang akan datang, apa yang terjadi? Sama seperti sekarang (kasus Vina red.) ini, bukannya makin mengerucut," ujarnya.

"Semua tersangka walaupun yang sudah mendapatkan keputusan (pengadilan) mengatakan tidak (melakukan red.), berbeda antara masa lalu dengan masa kini," jelasnya.

Sedangkan terkait DPO, Anton menyebut pihak Polda Jabar bukan menghilangkan dua DPO yang sempat diumumkan bersama soso Pegi alias Perong.

Melainkan terdapat adanya kesalahan rilis dari Polda Jabar.

"Untuk masalah DPO ini sebetulnya tidak dicabut hanya mungkin hanya satu kesalahan rilis yang mungkin diralat kembali seandainya memang DPO ini ada," tuturnya. (*)

Sumber: kilat

Foto: Kapolda Jabar 2016-2017, Irjen Pol. (Purn) Anton Charliyan. (lidiknews)