Lapor Dewas, Ronny Serahkan Bukti Dugaan Pemalsuan Surat AKBP Rossa Saat Sita Ponsel Hasto

Baca Juga

AKBP Rossa Purbo Bekti, penyidik yang sita ponsel Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK.

Ronny Talapessy, kuasa hukum Kusnadi, staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, membawa bukti baru terkait dugaan pelanggaran administrasi dalam penyitaan ponsel Kusnadi dan Hasto serta buku catatan DPP PDIP oleh penyidik KPK.

"Kami lampirkan sebagai bukti tambahan bagaimana oknum penyidik KPK ini tidak profesional," kata Ronny di kantor Dewas KPK, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024.

Ronny menduga adanya pemalsuan surat di dalam proses penyitaan karena ada dua berita acara penyitaan yang diterbitkan oleh KPK usai penyitaan, yakni surat berita acara tertanggal 23 April dan 10 Juni.

Ronny menjelaskan, di surat penyitaan tertanggal 23 April, Kusnadi membubuhkan tanda tangan. Sedangkan di surat tertanggal 10 Juni tidak ada paraf dari kliennya tersebut.

“Kami menduga telah terjadi Pemalsuan surat. Surat yang sah adalah Surat di mana tanggal 23 April, di mana Saudara Kusnadi Ikut memparaf. Tetapi Kemarin diberikan surat tanggal 10 April. Kami melihat dugaan kami ini direkayasa kembali,” kata Ronny.

Berdasarkan kesalahan administasi dan dugaan pemalsuan surat itu, Ronny menyebut barang-barang yang dirampas Rossa tidak bisa dijadikan bukti dalam penegakan hukum.

Sebab, proses penyitaan dilakukan serampangan dan cenderung bernuansa politis.

“Kami melihat, bahwa kasus ini penuh dengan nuansa politis. Dan kami melihat bahwa ada dugaan kriminalisasi terhadap sekjen PDI Perjuangan,” ujarnya.

Dengan temuan bukti itu, Ronny meminta Dewas KPK agar mengusut laporan dugaan pemalsuan surat tersebut.

Ronny menduga terjadi pelanggaran etik berat dari penyitaan ponsel milik Kusnadi dan Hasto.

“Ini merupakan pelanggaran kode etik berat,” pungkas Ronny. (*)

Sumber: kilat

Foto: Ronny Talapessy/Net