Nama Jakmania Garis Keras dan Bobotoh Terseret di Kasus Vina Cirebon, Kok Bisa?
Misteris kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya Eky pada Agustus 2016 menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan publik. Belakangan malah muncul pertanyaan kontroversial dari pengacara Razman Arif Nasution terkait latar belakang Pegi Setiawan.
Menurut Razman, Pegi Setiawan yang ditangkap Polda Jabar beberapa waktu lalu dan ditetapkan sebagai otak pembunuhan Vina Cirebon terhubung dengan salah satu kelompok suporter sepak bola.
Razman dalam pernyataannya jelas menyebut bahwa diduga Pegi bagian dari kelompok pendukung Persija garis keras. Menurut Razman bahkan Pegi kerap bentrok antar kelompok suporter di Cirebon.
"Jak garis keras ini merupakan kelompok suporter Persija di Cirebon yang sering terlibat beberapa kali bentrok antara suporter," kata Razman dalam konpers sepertin dilihat dari tayangan akun Kompas TV, Senin (3/6).
"Dari informasi yang kami terima, saudara PS ini diduga punya kelompok yang disebut Jak Garis Keras. Dalam kelompok ini PS menjadi aksi terdepan manakala terjadi aksi-aksi bentrok, PS ini yang di depan," lanjut Razman.
Lebih lanjut, kata Razman dari informasi yang ia dapat, bahkan Pegi kerap terlibat aksi sweeping terhadap kelompok suporter lain yakni bobotoh, pendukung Persib.
Razman menyebut bahwa Pegi kerap mengambil kaus bobotoh hingga atribut Persib saat melakukan sweeping itu.
Menurut Razman, dari informasi yang ia dapat itu justru berbanding terbalik dengan framming orang-orang terdekat soal sosok Pegi yang dianggap baik dan lugu.
"Kita mau gambarkan kontra produktif degan keterangan pihak keluarga dia, yang mengatakan polos," ujar Razman.
Dari pernyataan Razman ini, baik kelompok Jakmania ataupun Bobotoh belum memberikan pernyataan resmi.
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina
Buron selama 8 tahun, Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong diduga mendapat bantuan dari sang ayah, A Saprudi. Sosok ayah Pegi ini memiliki peran krusial selama Pegi kabur dari kejaran pihak kepolisian.
Dari hasil penyelidikan awal pihak kepolisian, Saprudi yang berprofesi sebagai mandor proyek bangunan itu diyakini membantu Pegi untuk mengubah identitasnya.
Menurut keterangan dari Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham, Saprudi sempat memperkenalkan Pegi sebagai pria bernama Robi kepada TJ pemilik kontrakan di Bandung, Jawa Barat.
Saprudi juga mengatakan bahwa Pegi berstatus keponakannya bukan anak kandung. Menurut Kombes Jules, identitas Robi Irawan dipakai oleh Pegi dari September 2016 hingga 2019.
Identitas itu yang kemudian dipakai oleh Pegi untuk menyewa kontarakan di kawasan Katapang, Kabupaten Bandung bersama ayahnya.
"Sekitar bulan September 2016 sampai dengan tahun 2019 menyewa kamar kontrakan di Katapang, kabupaten bandung dan mengaku bernama Robi Irawan," jelas Kombes Jules.
"Di sana dia tinggal satu kos bersama ayah kandung dan ibu tirinya. Namun, PS tidak mengenalkan diri sebagai anak kandung dari ayahnya. Di sana dia mengaku sebagai keponakan. Namanya juga sudah diganti bukan lagi PS tetapi menggunakan nama Robi," tambahnya.
Terkait dengan keterlibatan sang ayah yang diduga membantu menyembunyikan Pegi, pihak kepolisian menurut Jules masih dalam proses pendalaman.
Hasil penyelidikan polisi juga mengungkap bahwa Pegi Setiawan memiliki dua akun Facebook, satu bernama Pegi Setiawan dan satunya lagi Robi Irawan.
Sumber: suara
Foto: Petugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/5/2024). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc]
Nama Jakmania Garis Keras dan Bobotoh Terseret di Kasus Vina Cirebon, Kok Bisa?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar