Said Didu Beber Hal yang Paling Parah Soal Tapera, Minta Rakyat Waspadai Tiga Hal Ini!

Pro kontra soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) masih mendapat sorotan tajam dari masyarakat, termasuk Said Didu mantan ASN selama 32 tahun.

Sebagai informasi, Tapera bakal diambil dari gaji pekerja dan dibayarkan setiap tanggal 10 setiap bulannya.

Peraturan soal Tapera yang diambil dari gaji pekerja ini tertuang di PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera yang sudah diteken oleh Presiden Jokowi pada 20 Mei 2024

‘Setiap pekerja dan pekerja mandiri yang berpenghasilan paling sedikit sebesar upah minimum wajib menjadi peserta,’ tercatat dalam Pasal 5 ayat 3 PP tersebut.

Adapun pemberi kerja dan pekerja itu sendiri akan membayar simpanan peserta pekerja untuk Tapera.

Kemudian simpanan peserta pekerja mandiri dibayarkan oleh pekerja mandiri itu sendiri atau si freelancer.

Hal ini mendapat sorotan dari Said Didu yang sebelumnya berkomentar bahwa yang memiliki rumah juga tetap akan dipotong.

“Dan yang paling parah yang sudah punya rumah pun harus dipotong,” katanya dalam akun X pada hari Minggu, 2 Juni 2024.

Sementara itu, Said Didu di cuitan X yang lain turut mengatakan bahwa Tapera ini memiliki tiga hal yang wajib diwaspadai.

Said Didu mengingatkan tentang Tapera ini bisa saja menjadi cara Pemerintah mengambil uang dari rakyat.

“Cari dana murah nambah atau bayar utang karena Jiwasraya, Asabri, Taspen sudah DIRAMPOK,” katanya yang pertama.

Kemudian yang kedua bisa jadi “Sebagai sumber dana yg bisa ‘dihilangkan’ karena pemiliknya tidak perhatikan seperti kasus Bapetarum,” tambah Said.

Terakhir, Said meminta waspada tabungan yang akan dikelola Pemerintah ini diduga “buat pundi-pundi gaji tinggi ke pengelola,” pungkasnya.

Itu tadi apa kata Said Didu soal tiga hal yang harus diwaspadai dari Tapera, apalagi menurutnya parah jika yang sudah punya rumah tetap diminta menabung.(*)

Sumber: kilat

Foto: Said Didu sentil terkait Tapera (Twitter/@msaid_didu)