Kelakuan Eks Ketua KPK Hasyim Asy'ari Lecehkan Korban CAT Soal Celana Dalam, Begini Isi Pesan WA Tak Senonohnya

Hasyim Asy'ari menuai sorotan sejak ia menerima sanksi berupa dipecat dari jabatannya sebagai ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu menilai bahwa Hasyim Asy'ari terbukti telah melanggar kode etik sebagai anggota KPU tersebut.

Yang di mana, Hasyim Asy'ari melakukan tindakan asusila terhadap seorang korban wanita berinisial CAT.

Berdasarkan keterangan dalil korban CAT, Hasyim Asy'ari menghubunginya untuk datang ke kamar hotelnya yang berada di Hotel Van der Valk, Amsterdam pada 3 Oktober 2024.

Kemudian, dalam perbincangan tersebut, Hasyim Asy'ari merayu korban CAT untuk memenuhi keinginannya untuk berbuat asusila.

Tetapi, di saat korban CAT enggan menerima ajakan asusila itu, Hasyim Asy'ari pun terus memaksanya untuk melakukan tindakan asusila tersebut.

Di dalam fakta-fakta persidangan, terungkap pula Hasyim Asy'ari telah melecehkan korban CAT perihal celana dalam lewat pesan singkat WhatsApp.

Singkat cerita, korban CAT meminta tolong kepada eks ketua KPU itu untuk membawakan barang-barang miliknya yang tertinggal di Jakarta.

Lalu, Hasyim Asy'ari pun menyanggupi permintaan korban untuk membawakan barang-barang milik korban ke Belanda.

Selanjutnya, Hasyim Asy'ari mengirimkan daftar barang titipan korban, yakni di antaranya ada satu rompi PPLN, satu potong baju, 1 potong CD dan dua pax cwie mie.

Lantas korban CAT menanyakan perihal celana dalam yang dimaksudkan oleh Hasyim Asy'ari.

Hal ini dikarenakan. menurut korban, celana dalam tidak masuk ke daftar barang yang dititipkan korban CAT kepada Hasyim Asy'ari.

Tetapi, Hasyim Asy'ari justru mengatakan bahwa barang berupa celana dalam itu terselip.

"Padahal barang tersebut tidak termasuk barang yang dititipkan oleh Pengadu. Teradu menjawab dengan nada bercanda: 'Ohw maaf keselip hahaha'," bunyi narasi, dikutip Kilat.com dari putusan DKPP pada Jumat, 5 Juli 2024.

Sehingga, atas fakta-fakta persidangan tersebut, DKPP menilai bahwa perbuatan Hasyim Asy'ari tidak patut untuk dibicarakan,

"Menurut DKPP tidak patut dibicarakan," ujar putusan DKPP.

Sebab, Hasyim Asy'ari ia merupakan seorang sekaligus statusnya sudah memiliki keluarga.

"Status Teradu sebagai atasan dari Pengadu dan Teradu sudah berkeluarga," tandas putusan DKPP. (*)

Sumber: kilat

Foto: Kolase CAT dan Hasyim Asy'ari/Net