Breaking News

Roti Aoka, Diterpa Isu Bahan Pengawet Berbahaya Gegara Kuat Tahan Lama


Roti Aoka sedang ramai jadi perbincangan warganet di media sosial usai dikabarkan mengandung bahan kosmetik. Benarkah demikian? Simak berikut ini penjelasannya lengkap dengan profil roti Aoka.

Diketahui bahwa roti Aoka ini roti yang sedang ramai di pasaran. Selain karena rasanya yang enak, harganya juga sangat murah. Namun baru-baru ini viral di media sosial bahwa roti Aoka zat pengawet yang ada dalam kosmetik yang bahaya dikonsumsi.

Kecurigaan itu muncul lantaran roti Aoka kuat bertahan cukup lama dibandingkan dengan roti kemasan pada umumnya. Periode kadaluarsa roti Aoka pun disebut bisa sampai satu bulan. 

Ramai pemberitaan tersebut membuat PT Indonesia Bakery Family selaku produsen Roti Aoka pun langsung memberikan klarifikasi. Mereka menyampaikan bahwa Roti Aoka produknya aman dikonsumsi dan tidak mengandung bahan pengawet berbahaya.

Nah bagi yang ingin mengetahui roti Aoka mulai dari tahun berdirinya dan siapa pemiliknya, simak berikut ini profil roti Aoka yang dilansir dari berbagai sumber.

Profil Roti Aoka

Produsen roti merek Aoka, PT Indonesia Bakery Family (PT IBF) buka suara usai dituding menggunakan bahan pengawet kosmetik (ptindonesiabakeryfamily.com)

Roti Aoka diproduksi PT. Indonesia Bakery Family Bandung yang berdiri tahun 2017. Perusahaannya mengklaim bahwa roti Aoka yang mereka produksi telah melalui proses pengawasan ketat dari mulai pemilihan bahan baku, kebersihan, pengolahan, hingga pengemasan dan pengirimaan.

Sampai saat ini roti Aoka telah menyediakan berbagai pilihan rasa dengan jenis roti panggang. Adapun beberapa varian rasanya yaitu susu vanilla, cokelat, keju, blueberry, durian, dan nanas. Semua varian rasanya benar-benar enak.

Bahkan ada yang menyebut roti Aoka ini sebagai roti sultan lantaran karena rasanya. Meskipun begitu, roti aoka dijual dengan harga yang murah.

"Katanya Ini Roti Sultan Harga 2rban," ujar akun Instagram solodelicious.

Dengan cita rasa yang lezat dan harga yang ramah di kantong, roti Aoka pun langsung viral di pasaran dan sering dibahas di media sosial. Adapun harganya roti Aoka yaitu kisaran Rp2.000 - Rp4.000 per buahnya.

Menariknya lagi, roti Aoka ini merupakan bukan roti siap santap seperti roti-roti kebanyakan. Sebab roti Aoka merupakan jenis roti panggang. Sebagaimana tulisan "Roti Panggang" yang telah dicantumkan pihak produsen dalam kemasan Roti Aoka.

Menurut beberapa sumber, untuk memakan Roti Aoka harus dipanggang terlebih dulu. Inilah salah satu alasan kenapa roti Aoka ramai jadi perbincangan di media sosial.

Mengutip AyoBandung, salah satu akun Facebook bernama Abimanyu Pratomo, menyebut Roti Aoka memang sebaiknya tak dimakan langsung. Sebab memiliki kandungan komposisi berupa kalium propionat, askorbil palmitat, tekoferol, TBHQ, BHA, BHT dan Asam askorbat.


Sebagian orang berpendapat bahwa roti Aoka ini mengandung bahan pengawet dan bahan makanan yang harus dipanggang dulu sebelum mengonsumsinya agar terurai. Jadi tidak disarankan jika langsung mengonsumsinya.

Tampak juga dibalik kemasan roti Aoka adanya peringatan bahwa jika mengonsumsi roti Aoka terlalu banyak maka dapat menyebabkan efek yang memicu diare serta perut mulas. Jadi pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Kekinian, PT. Indonesia Bakery Family Bandung pun telah memberikan klarifikasi terkait rumor produknya yang disebut mengandung bahan berbahaya. Produsen Roti Aoka pun mengaskan bahwa semua produknya telah lulus uji BPOM dan layak untuk dijual ke masyarakat.

Indonesia Bakery Family juga tidak pernah menambahkan atau menggunakan Sodium Dehydroacetate dalam produk-produknya.

Demikian ulasan mengenai profil roti Aoka yang baru-baru ini viral di media sosial lantaran diterpa isu mengandung bahan pengawet berbahaya. Semoga informasi ini bermanfaat!

Sumber: suara
Foto: Roti Aoka (instagram/ptibfcareer)
Roti Aoka, Diterpa Isu Bahan Pengawet Berbahaya Gegara Kuat Tahan Lama Roti Aoka, Diterpa Isu Bahan Pengawet Berbahaya Gegara Kuat Tahan Lama Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar